Notification

×

Iklan

Iklan

Kapolri Minta Densus 88 Kembangkan Kemampuan Tangani Terorisme

Rabu, 16 Februari 2022 | 16:19 WIB Last Updated 2022-02-16T12:50:37Z

Caption : Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan pengarahan dalam acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bali.(foto Hum-Polri)
BALI.LENTERAJABAR.COM,- Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan pengarahan dalam acara Senior Level Meeting Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bali. Sigit berbicara soal optimalisasi peran stakeholders dan counterparts yang sinergis dalam penanganan terorisme di Indonesia.

Dia mengungkapkan, akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri untuk semakin mengoptimalkan peran dari pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia.

"Sejalan dengan tantangan yang meningkat dan semakin kompleks, maka Pemerintah setuju terhadap usulan kita pengembangan struktur Densus 88 Antiteror Polri. Alhamdulillah Perpres ditandatangani dan saat ini kita memiliki lima bintang satu. Dan harapan kita tak berhenti dan kita akan kembangkan," ujar Sigit, Rabu (16/2/2022).

Saat ini, Densus 88 Antiteror Polri memiliki 3.701 personel. Sigit berharap, jumlahnya bisa berkembang hingga dua kali lipat.Sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan, demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan,ujarnya.

Selain di skala nasional, Sigit meminta Densus 88 Antiteror Polri juga melakukan pemantauan perkembangan terorisme internasional. Dengan begitu, detasemen berlambang burung hantu itu akan bisa beradaptasi dan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi segala bentuk tantangan yang ada di masa datang.

Salah satu tantangan yang harus segera dijawab adalah beradaptasi dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI). Hal itu, kerap dimanfaatkan oleh para kelompok terorisme.

Karena itu, diingatkan Sigit, Densus 88 Antiteror Polri harus bisa bersinergi serta bekerja sama dengan seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain. Hal tersebut dinilai akan memaksimalkan pencegahan dan penindakan terhadap seluruh jaringan terorisme.

"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Dan saya yakin sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," tutur Sigit.

Terkait kinerja Densus 88 Antireror Polri selama ini, Sigit memaparka, hal itu telah memengaruhi penurunan indeks terorisme sebanyak 52,22 persen, dari target RPJMN sebesar 54,36 persen.

Tak hanya itu, hal itu juga berdampak pada indeks risiko pelaku terorisme yang saat ini berada di angka 30,29 persen, dari target RPJMN 2020-2024 senilai 38,14 persen.

Mantan Kapolda Banten ini juga menyatakan, kerja keras dari Densus 88 telah memberikan multiplier effect untuk bangsa Indonesia. Yakni, meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Ditambahkan Sigit,tentunya stabilitas kamtibmas ini menjadi modal dasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena salah satu modal investasi baik asing dan dalam negeri. Ini melihat paramater salah satunya bagaimana suatu negara menjaga stabilitas kamtibmasnya," tutur eks Kabareskrim Polri ini.

Pada tahun 2020 Densus 88 telah menangkap 232 tersangka kasus terorisme. Sementara, sepanjang tahun 2021 setidaknya sudah ada penangkapan 370 orang tersangka terorisme.

Tak hanya itu, Densus 88 Antiteror Polri juga telah melakukan penegakan hukum terhadap kelompok teroris di Poso, saat ini kelompok tersebut tersisa tiga orang DPO dan masih terus dilakukan pengejaran.

Di hadapan personel Densus 88, Sigit juga menyampaikan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga stabilitas kamtibmas di tahun 2022.

Mengingat, tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam berbagai macam agenda nasional maupun internasional. Di antaranya, adalah MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB hingga rangkaian Presidensi G20.

Presiden Jokowi telah menekankan bahwa event internasional dan nasional harus dipastikan berjalan dengan aman dan lancar. Hal itu demi menjaga kehormatan dan kepercayaan bangsa Indonesia di mata dunia. Karena itu, ditegaskan Sigit, dalam seluruh perhelatan harus dipastikan tidak terjadi aksi teror sekecil apa pun.

"Jadi ini arahan Bapak Presiden, yang tentunya pesan ini amanah bagi institusi Polri, dan secara khusus untuk rekan-rekan yang tergabung dalam Densus 88 Antiteror Polri untuk menjaga agar selama proses event tersebut tidak ada serangan teror sekecil apa pun," pesannya.

Pada kesempatan ini, Sigit juga menyebut telah memberikan reward kepada jajaran Densus 88 Antiteror Polri yang telah memberikan kontribusi terbaiknya untuk bangsa ini. Di tahun 2020, penghargaan dalam bentuk KPLB diberikan kepada 47 personel. Sementara satu orang, menerima KPLBA.

Sedangkan di tahun 2021, terdapat 53 personel yang mendapat KPLB. Lalu, pada tahun 2020, 45 personel mendapatkan penghargaan untuk mengikuti berbagai macam pendidikan.

Sedangkan, di tahun 2021, 63 jajaran berkesempatan mengikuti pendidikan. Untuk tahun 2022, ada 22 personel yang meraih pendidikan. Lalu, 74 pin emas telah diberikan Kapolri sepanjang tahun 2021.

"Saya terus berkomitmen untuk memberikan apresiasi dan reward kepada personel yang telah meraih banyak prestasi dan menjadi kebanggaan institusi, masyarakat, negara dan kebanggaan Indonesia di mata internasional,"pungkas Sigit.(Red/Ril)

×
Berita Terbaru Update