BOGOR.LENTERAJABAR.COM,-- Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) salah satu garapannya bidang pendidikan , melakukan kunjungan kerja (kunker) ke SMAN 3 Cibinong Kabupaten Bogor.
Kunker ini terkait
dalam rangka monitoring persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan
realisasi pelaksanaan vaksin di SMAN 3 Cibinong, Kamis, 4 November 2021.
Pada kesempatan
tersebut, Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat meninjau kesiapan PTM selain itu
juga melakukan diskusi bersama guru dan civitas SMAN 3 Cibinong serta menyerap
aspirasi dari guru Honorer yang ada di SMAN 3 Cibinong ini.
Anggota Komisi V DPRD
Jabar , Iwan Suryawan mengatakan, permasalahan Guru Honorer di Jabar khususnya
di Kabupaten Bogor dan Umumnya di Indonesia ialah terkait ketersediaan formasi
bagi calon Guru PPPK, dimana masih banyaknya guru existing sekolah tersebut
yang tidak bisa bahkan tidak lolos PPPK dikarenakan formasi atau bidang ilmu
nya tidak tersedia.
Dirinya berharap dengan
telah terlaksananya PTM, ini bisa kembali mendongkrak kualitas pembelajaran
setelah selama pandemi ini melalui daring, kedepannya pihaknya mengingatkan
seluruh civitas sekolah agar selalu patuh dalam protokol kesehatan (prokes)
Covid-19. Dengan disiplin menerapkan prokes 3M yaitu memakai masker,Mencuci
tangan pakai sabun di air mengalir dan memakai masker,papar Iwan.
"Kami apresiasi
untuk seluruh civitas SMAN 3 Cibinong yang antusias akan melaksanakan PTM , dan berharap kualitas
pembelajaran bisa lebih baik setelah PTM bergulir ini , serta kami juga
mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung PTM ini dengan standar Covid-19, tidak
lupa juga kami menghimbau prokes tetap diutamakan dan kontribusi semua pihak
untuk prokes," tegasnya
Menurut Iwan, ini
menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pihak terkait terutama bagi Pemerintah
Pusat, Iwan berharap kedepannya Pemprov maupun Pemerintah Pusat bisa mengkaji
ulang dalam prosea rekruitmen Guru PPPK.
"Terkait dengan
masalah pengangkatan guru PPPK , diberikan usulan bagaimana terkait
pengangkatan harus memperhatikan guru honorer existing dan secara bertahap
dilakukan peningkatan kapasitas dan bisa diangkat jadi guru PPPK dengan
mengikuti prosedur yang berlaku," kata Iwan.
"Kami menyerukan
kepada pemerintah pusat harus mengkaji permasalahan pengangkatan guru honorer
yang ada, selain itu test PPPK harus berdasarkan formasi yang ada dan harus ada
formasi yang existing di sekolah masing masing yang sesuai kebutuhan sekolah
masing-masing," tambahnya.
DPRD Jabar bangga dan
mengapresiasi SMAN 3 Cibinong yang merupakan sekolah atlet, mengingat siswa/i
SMAN 3 Cibinong berlaga di PON XX Papua diberbagai Cabang Olahraga, dan
berhasil menyumbangkan 8 medali emas, 3 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Iwan menambahkan harus
ada pengembangan fasilitas penunjang bagi atlit dan calon atlit di SMAN 3
Cibinong ini, saat ini Komisi V bersama KONI akan terus mempersiapkan segala
sesuatu demi kesuksesan PON tahun 2024 mendatang.
Dirinya berharap dengan
diperhatikannya fasilitas pendukung di SMAN 3 Cibinong ini akan melahirkan
atlet-atlet berprestasi yang bisa membuat Jabar Juara dan Indonesia
Juara.
"SMAN 3 Cibinong
ini menjadi percontohan bagi SMAN pencetak atlet, Komisi V akan melakukan
dorongan untuk melengkapi fasilitas di SMAN 3 Cibinong ini, mengingat
pembibitan atlet sangat bagus dari usia dini," ungkap wakil rakyat daerah
pemilihan(dapil) Jabar VII Kota Bogor ini.
"Komisi V telah melakukan evaluasi terkait PON XX Papua dengan KONI , dan kita harus mempersiapkan kembali PON 2024, dengan diraihnya medali 8 emas, 3 perak, dan 1 perunggu dari anak didik SMAN 3 Cibinong, kedepannya SMAN 3 Cibinong harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah dan harus ada pengembangan yang baik demi terlahirnya penerus atlet dari SMAN 3 Cibinong ini," pungkas Iwan Suryawan.(Ferry Ardiansyah)