Caption : Tutup manhole
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirtawening Kota Bandung kehilangan tutup manhole.Pencurian manhole atau penutup lubang got milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung kembali terjadi.
Dari sekitar seribu titik manhole yang dimiliki, ada sekitar 20 titik yang tutup manhole yang hilang, ungkap Dirut Perumda Air Minum Tirtawening, Sonny Salimi kepada wartawan di kantornya jalan Badaksinga no 10 Kota Bandung, Selasa 9 November 2021.
Fungsi dari manhole itu sendiri adalah untuk akses petugas PDAM, saat mereka akan melakukan perawatan pipa air. Ukuran lubang manhole sendiri sekitar 60 cm x 60 cm sampai 70 cm x 70 cm.
Tutup manhole ada yang terbuat dari logam dan ada juga yang terbuat dari coran. “Apapun bahan materialnya, sangat berpotensi untuk dicuri,” kata Sonny.
Sebenarnya, lanjut Sonny, ini bukan masalah nilai jual tutup manhole itu sendiri. Melainkan efek yang mungkin akan terjadi jika manhole tidak ditutup.
“Untuk yang terbuat dari logam, harganya sekitar Rp7 juta. Tapi efeknya akan sangat buruk jika manhole itu tidak ditutup,” terang Sonny.
Terlebih banyak titik manhole yang ada di jalan besar. Jika dibiarkan tanpa tutup, dan kondisi jalan gelap, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kecelakaan.
Mengingat pasti ada jarak waktu dari saat pencurian sampai ada perbaikan. “Misalnya ada pengendara motor yang terperosok. Kalau sudah ada kecelakaan, yang akan disalahkan pasti pihak PDAM,” kata Sonny.
Padahal pihaknya tidak selalu bisa mencegah pencurian tutup manhole tersebut. “Petugas kami memang rutin melakukan pengecekan, tapi kan tidak dengan titik yang banyak dan SDM yang terbatas, otomatis kami akan kewalahan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya selain manhole, yang rentan terhadap pencurian adalah meteran air. Sonny mengatakan, jika terjadi pencurian, pelanggan harus membayar jika akan melakukan penggantian.
“Untuk yang diameternya 1/2 mm, harganya Rp385 ribu. Sedangkan untuk yang lebih besar, maka ongkos penggantiannya disesuaikan dengan merk meterannya,” papar Sonny.
Jika tidak ada meteran, Sonny mengaku petugas PDAM tidak akan bisa mencatatkan berapa penggunaan air pelanggan. Yang pada gilirannya akan sulit melakukan penagihan.
“Sementara kalau tidak segera dilakukan penggantian, maka akan kami catat sebagai pencurian air,” tutur Sonny seraya menambahkan untuk itu, kepada masyarakat, Ia meminta agar tidak melakukan aksi pencurian infrastruktur milik PDAM. “Karena lama-lama pasti akan ketahuan,”tegasnya.
"Kepada pelanggan, kami sarankan untuk segera melaporkan bila terjadi kehilangan, agar petugas kami bisa segera cek lapangan. Keluhan dan informasi bisa disampaikan melalui pengaduan Perumda Tirtawening baik secara online maupun offline," pungkasnya. (Rie/Red)