Caption : Menkeu Sri Mulyani Indrawati secara daring dalam Konferensi Pers APBN KITA.(Foto tangkapan layar zoom Kemenkeu) |
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,--Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa perkembangan kasus Covid-19 mulai melandai,hal ini menunjukkan perbaikan di seluruh dunia sesudah terjadinya lonjakan akibat adanya varian Delta.
Lebih
lanjut dikatakan Menkeu Sri Mulyani,untuk itu kita terus waspada meskipun
secara global kasus Covid mengalami penurunan,jelas Menkeu secara daring dalam
Konferensi Pers APBN KITA, Senin (25/10/2021).
Menurut
Saat ini, Indonesia terus mengalami perbaikan laju pemulihan ekonomi yang terus
berlanjut ini terjadi seiring keberhasilan penanganan Covid-19 dan berbagai
program perlindungan sosial. Percepatan program vaksin dan vaksinasi,
percepatan recovery atas kebijakan pembatasan mobilitas, serta upaya penanganan
pasien mendorong akselerasi penurunan kasus Covid-19.
Bersadarkan data kasus harian Covid-19 sekarang
terendah sejak Juni 2020 yaitu pada tanggal 23 Oktober yang lalu dengan angka
769,tutur Menkeu seraya menambahkan penurunan
kasus harian juga diikuti dengan rendahnya kasus aktif total di masyarakat,
turunnya kematian harian, turunnya bed occupancy rate (BOR), dan juga
positivity rate kita.
“Ini semuanya adalah hal yang luar biasa bagus
karena kalau bisa diakui di seluruh negara di dalam menghadapi Delta varian,
mereka tidak selalu cukup efektif dalam waktu yang relatif cepat untuk bisa
menurunkan dan mengendalikan kembali, meskipun dengan jumlah vaksinasi yang
cukup besar.
Menkeu menyebut pelaksanaan vaksin di Indonesia
mengalami kenaikan dan progres yang sangat baik. Jumlah vaksinasi global telah
mencapai 6,82 miliar dosis di 184 negara dengan rata-rata 28,6 juta dosis per
hari.
“Indonesia dalam hal ini adalah negara keenam
terbesar dalam jumlah yang sudah melakukan vaksinasi, baik dosis pertama maupun
2 dosis komplit,” ujar Menkeu.
Saat ini, vaksin dosis pertama telah mencapai
112,27 juta atau 41,55 persen populasi, sedangkan vaksin dosis kedua sebanyak
67,17 juta atau 24,86 persen dari populasi, dan vaksin booster sebesar 1,1 juta
atau 0,41 persen populasi.
Menkeu menyampaikan bahwa di level global dalam
pertemuan IMF World Bank tahunan, diharapkan pada akhir tahun 2021 minimal
sebanyak 40 persen populasi dunia sudah divaksinasi di semua negara dan pada
kuartal pertama tahun 2022 diharapkan 70 persen sudah bisa tercapai sehingga
herd immunity bisa terjadi.(Red/Rie)