BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menghadirkan layanan Posko Oksigen Jawa Barat atau Poskibar, Rabu (21/7/21). Poskibar berfungsi dan bertugas mengelola penyaluran bantuan kebutuhan oksigen di Jabar.
Kebutuhan
terhadap oksigen terus mengalami peningkatan. Selain rumah sakit, tabung
oksigen juga dibutuhkan pasien-pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri
(isoman).
“Hari ini
mengawali semangat manajemen oksigen di Jawa Barat yang jauh lebih baik. Ada
pos komando (posko) Jawa Barat, ada posko kabupaten/kota yang tadi diserahkan dan
kami juga akan membuat manajemen pinjaman tabung oksigen untuk warga,” kata
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Ketua Poskibar
Taufiq Budi Santoso menuturkan, melalui Poskibar, Pemda Provinsi Jabar akan
memastikan data pasokan dan kebutuhan oksigen di kabupaten/kota. Tidak hanya
melakukan pendataan kebutuhan oksigen untuk rumah sakit, namun juga perkiraan
kebutuhan untuk pasien isoman.
“Kita telah mengatur dan merencanakan
bagaimana ini (Poskibar) dapat berjalan proper. Pasokan oksigen dapat sampai ke
rumah sakit. Kita bisa cepat mengirimkan, jangan sampai terlambat. Satu menit,
satu jam itu sangat menentukan nyawa orang,” tuturnya.
Sejak dibentuk,
Posko Oksigen Jawa Barat telah menerima bantuan CSR berupa tabung oksigen
sejumlah 2239 tabung yang bersumber dari bantuan Baznas Provinsi Jawa Barat
sebanyak 400 Tabung, PT Abyro Multitekno Cemerlang 173 Tabung, Bantuan dari
Singapura sebanyak 1466 Tabung, dan dari Kementerian Kesehatan Sebanyak 200
Tabung.
Bantuan tabung
oksigen tersebut telah disalurkan Poskibar sesuai dengan kebutuhan oksigen pada
setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat, Poskibar akan melakukan rekap data kebutuhan oksigen serta untuk
evaluasi rencana pendistribusian tabung.
Selain
penerimaan bantuan CSR tabung oksigen tersebut, Posko Oksigen juga menerima
bantuan liquid oksigen dari PT. Pusri sebanyak 10 ton dan PT Tanoto sebanyak 44
ton yang dikirimkan secara bertahap dan akan terus berlanjut. Sedangkan bantuan
dari PT Krakatau Steel berupa pengisian ulang tabung oksigen dari seluruh RS di
Jawa Barat setiap hari yang sampai saat ini berjumlah 1.977 tabung.
“Jumlah pasien
Covid-19 dapat menjadi pembanding untuk pendistribusian oksigen ke
kabupaten/kota di Jawa Barat. Harus ada keseimbangan dalam pendistribusian
oksigen,” ucap Taufiq.
Mekanisme
permohonan tabung melalui Poskibar diintegrasikan dengan portal/aplikasi Pusat
Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar). Ridwan Kamil
menyampaikan seluruh informasi perkembangan pasokan oksigen di Jawa Barat
berpusat pada Pikobar.
Tidak hanya
menyalurkan bantuan pasokan kebutuhan oksigen, Poskibar juga mengupayakan
pinjaman sarana oksigen antarfasilitas layanan Kesehatan juga antarwarga. Pemda
Provinsi Jawa Barat menghimbau warga yang memiliki tabung dan sarana oksigen
sedang tidak dipergunakan untuk meminjamkannya ke Posko Oksigen.(Red/Bgs)