Caption: Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan kata sambutaan pada penyalurkan 40 tabung oksigen kepada RSUD Cililin dan RSUD Lembang Kamis (8/7/2021).
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil
menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar menyusun manajemen kebutuhan
oksigen secara terstruktur. Mulai dari menghitung kebutuhan dan kekurangan
oksigen di Jabar. Itu dilakukan agar kebutuhan oksigen terpenuhi dan proses
distribusi berjalan baik.
"Kami sudah menugaskan BUMD-BUMD Jabar,
khususnya PT Migas Hulu Jabar (MHJ) dan PT Jasa Sarana (JS), sebagai Satuan Tugas (Satgas)
Oksigen," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- usai melakukan koordinasi
di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021).
Menyikapi apa yang dilakukan Gubernur Ridwan
Kamil tersebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Komisi
III DPRD Provinsi Jawa Barat yang salah satu mitra kerjanya Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD).Menurut Anggota Komisi III Hj.
Sumiyati,S.Pd.i M.I.Pol yang membidangi Keuangan ini,pihaknya mengapresiasi
apa yang dilakukan pemerintah daerah provinsi (pemdaprov) Jabar tersebut ungkapnya
saat diminta tanggapan melalui telepon
selulernya,Kamis 8 Juli 2021.
Menurut anggota legislatif (Aleg) DPRD Provinsi
Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini
kontribusi BUMD PT Migas Hulu Jabar dan PT Jasa Sarana dalam membantu pengadaan dan distribusi oksigen bagi
rumah sakit dan pasien Covid-19 patut di berikan penghargaan tutur Wakil rakyat
daerah pemilihan (dapil) Jabar VIII meliputi Kota Bekasi dan Depok ini.
Ditambahkannya berdasarkan informasi yang di
dapat, Pemda Provinsi Jabar pun akan menambah
posko-posko oksigen untuk memudahkan manajemen distribusi di 27 kabupaten/ kota
di Jabar. Hari ini adalah gudang untuk Jabar, kemudian ada gudang bodebek
di Bekasi dan akan coba tambah menjadi 5 wilayah di Jabar. Sehingga distribusi oksigen
lebih baik lagi.
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PT Jasa
Sarana Hanif Mantiq menuturkan pihaknya berkomitmen untuk turut
berkontribusi dalam penanganan COVID-19 sesuai dengan kapasitasnya. Salah satu,
mengurai masalah lonjakan permintaan oksigen dari rumah sakit yang tidak
disertai kesiapan armada pengangkutnya.
Selain distribusi, PT Jasa Sarana membantu menyelesaikan
kelangkaan tabung oksigen dengan melakukan pengadaan mandiri sebanyak 400 unit
tabung oksigen. Untuk pengisiannya, PT Jasa Sarana berkolaborasi PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Ditambahkan Hanif,rencana pengaturan pemakaian
tabung ini akan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Jabar, sebab mereka yang
tahu pioritasnya, ke rumah sakit mana saja yang membutuhkan,jelasnya.(Rie/Adikarya)