BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengimbau
warga agar menahan diri dan tidaK mudik saat Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Hal ini mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih mengintai.
Menurut Tedy,Anggota legislatif (Aleg) dari Partai Keadilan Sejahtera ini, tetap berada di rumah dan tidak mudik menjadi wujud nyata ikhtiar dalam menekan penyebaran Covid-19. Hal itu dapat meminimalisir potensi kerumunan. Karena kerumunan menjadi salah satu faktor penyumbang transmisi virus corona.
"Insyallah
dengan kita tidak mudik, Covid-19 akan diangkat oleh Allah. Selain doa,
tentunya ini ikhtiar," tutur Tedy saat melakukan peninjauan kegiatan vaksinasi
Covid-19 Tahap II bagi Guru dan ASN Kewilayahan, di SD Mutiara Bunda Arcamanik,
Bandung, Jumat (7/5/2021).
Tedy Rusmawan mengatakan, vaksinasi Covid-19 Tahap II bagi tenaga pendidik,
unsur pendukung, dan ASN ini merupakan skema lanjutan pemulihan pandemi setelah
menyasar kalangan lansia.
"Khusus bagi tenaga pendidik dan perangkat pendukung di sekitarnya,
vaksinasi ini untuk mengejar persiapan proses Pembelajaran Tatap Muka yang akan
diawali dengan uji coba," katanya.
Untuk itu Ia, mengapresiasi kinerja seluruh pihak yang telah melangsungkan
vaksinasi hingga lancar. Dengan demikian, dia optimistis hasil dari vaksinasi
bagi tenaga pendidik dan unsur pendukung di sekelilingnya bisa memperkokoh
kesiapan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Apresiasi penuh bagi Dinkes, Disdik, dan seluruh pendukung pelaksanaan
vaksinasi yang berjalan lancar. Mudah-mudahan ini bisa mempercepat target 100
persen vaksinasi bagi tenaga pendidik di akhir Mei. Semoga kelancaran ini bisa
memenuhi standar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka,” kata Tedy.
Dengan pencapaian vaksinasi tahap II yang telah menyentuh angka 90 persen, ia
berharap aktifitas yang mendukungnya dapat terlaksana sesuai harapan, tanpa ada
kendala dan hambatan.
“Mudah-mudahan Juni, dan seterusnya, angka Covid-19 terus menurun. Semoga kita
segera menuju situasi yang lebih baik, ekonomi berjalan, dan kita kembali
menjalani situasi normal layaknya sebelum terpapar pandemi ini,”jelasnya.
Tedy juga mengatakan, Disdik Kota Bandung telah menyiapkan tahap simulasi dan
uji coba, sebelum menerapkan penuh proses PTM. Pelaksanaannya, merujuk pada
hasil riset dan evaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM) selama masa pandemi,
yang didasari temuan dari aspek psikologis anak, learning loss, PJJ yang sudah
kurang efektif, dan anak yang sudah mulai bosan.
Meski begitu, pilihan PTM ini dikembalikan kepada keputusan orang tua murid.
Orang tua boleh meminta anaknya untuk tetap mengikuti pembelajaran virtual.
Berdasarkan SKB 4 Menteri, orang tua diberi keleluasaan untuk mengikutsertakan
anaknya pada pola daring maupun luring.
Uji coba akan dilakukan selama 4 minggu. Minggu pertama akan diterapkan bagi
siswa SMP, minggu kedua dimulai bagi murid SD, dan minggu selanjutnya baru
boleh diikuti peserta PAUD.
Kapasitas ruang belajar hanya diisi 10-25 persen, dan bergiliran setiap
jenjang. Pelaksanaan dilakukan selama 1-2 bulan. Setiap perkembangan akan
dilaporkan untuk dilakukan evaluasi. Jika dirasa lancar tanpa hambatan, Disdik
akan menerapkan masa adaptasi kebiasaan baru dengan waktu berkisar 1-2 bulan.
Dalam strategi tahapan di tingkat simulasi, kegiatan belajar mengajar di
sekolah akan difokuskan pada materi esensial. Jam masuk diberi jeda setengah
jam, dan jam pulang pun diatur berjarak agar tidak terjadi kerumunan.
"Disdik juga menyiapkan sarana dan prasana berbasis prokes Covid-19, untuk
mendukung proses pembelajaran tatap muka hingga pembelajaran praktik,"jelas
politisi partai berlambang bualan sabit
kembar ini.
Kantin, jelas Tedy, akan ditutup, siswa diimbau membawa bekal makanan dan
peralatan ibadah masing-masing. Guru akan diberi face-shield serta sarung
tangan. Dinkes juga terus melakukan vaksinasi bagi tenaga pendidik yang telah
dimulai lebih dari sebulan lalu.
"Standar penerapan prokes beserta pedoman pembelajaran tatap muka ini akan
dibagikan kepada khalayak melalui kanal media sosial, aplikasi percakapan,
spanduk, dan alat pendukung publikasi lainnya," pungkas Tedy Rusmawan.(Rie/Red)