![]() |
Caption : Posko penanganan Covid-19 di RW 02 Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari. |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Keberhasilan penanganan Covid-19 tidak hanya bergantung pada kesigapan pemerintah saja. Namun, juga ditentukan oleh kolaborasi warga untuk memberikan dukungan penuh seperti yang muncul di RW 02 Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari.
Ili
Suherli, selaku ketua RW di wilayah tersebut mengomandoi masyarakat
untuk terbuka dan peduli terhadap Covid-19. Termasuk mengajak masyarakat
yang mampu secara finansial agar menyisihkan sebagian uang khusus
sebagai bantuan penanganan Covid-19.
“Dengan spontanitas memberikan sumbangan, dan diteruskan ke grup RT sekarang terkumpul Rp3.750.000,” ucap Ili.
Di
RW 02 Sarijadi ini terdapat posko Covid-19 yang dioptimalkan sebagai
tempat isolasi. Kendati dirancang secara darurat, namun sudah dilengkapi
dengan fasilitas tempat tidur, toilet, dan bahkan terdapat sebuah
radio.
Menurut Ili, hasil
sumbangan yang terkumpul dari warga kemudian dibelanjakan untuk membeli
sejumlah obat-obatan, vitamin, perlengkapan kesehatan, seperangkat
kelengkapan standarisasi protocol kesehatan, serta bahan makanan dan
kebutuhan ruang isolasi lainnya.
“Semua
ini murni partisipasi masyarakat. Kita ada bantuan dari pihak
kepolisian untuk panel struktur, papan evaluasi, panel zonasi,”
jelasnya.
Ili memaparkan,
semenjak pandemi Covid-19 terdeteksi di Kota Bandung hingga saat ini
terdapat 21 warga RW 2 Sarijadi yang terpapar. Salah satunya meninggal
dunia. Selebihnya, sudah ditangani dengan baik dan mendapat dukungan
dari warga lainnya.
Hingga
saat ini ruang isolasi yang disiapkan di posko terpadu belum pernah
digunakan. Hal itu karena dukungan warga untuk bisa isolasi mandiri di
rumahnya masing-masing berjalan dengan maksimal.
Bahkan, Ili berharap ruangan tersebut jangan sampai dipakai.
“Kalau
kita ada ditemukan kasus suspek bisa dari RT langsung ke posko atau ke
RW dulu. Nanti kita langsung 'tracing' mengidentifikasi, dan langsung
penyemprotan. Bagi yang isolasi di rumah masyarakat peduli secara
otomatis menyumbang makanan,” terangnya.
Bukan
hanya fasilitas infrastruktur saja, namun di RW 2 Sarijadi pun bahkan
memiliki mobil ambulans. Mobil ambulans ini pun merupakan murni hasil
partisipasi warga yang dikelola oleh Yayasan Manarul Hidayah.
“Mottonya,
ambulans gratis baik untuk RW 2 dan sekitarnya, dan sopirnya juga tidak
dibayar. Bukan hanya di RW 2 saja tapi siapa saja boleh menggunakannya.
Ini murni dari masyarakat,” kata Umar Djani, ketua Yayasan Manarul
Hidayah.
Konsistensi dan
komitmen dari pengurus posko terpadu di RW 2 Sarijadi ini mendapatkan
dukungan penuh dari jajaran TNI dan Polri. Minimal, setidaknya dalam
setiap pekan selalu ada pembinaan terhadap penanganan Covid-19, di
samping monitoring yang dilakukan setiap harinya.
Kapolsek Sukasari, Kompol M. Darmawan melengkapi posko terpadu di RW 2 Sarijadi dengan berbagai panel pemetaan.
Bukan
hanya pemetaan zona resiko saja, namun sekaligus dilengkapi table
kinerja, data kasus serta struktur kerja petugas gabungan dari berbagai
elemen masyarakat.
“Instruksi
Kemendagri sudah jelas dari situ kita ikut mendorong mulai dari
kecamatan, kelurahan sampai ke tingkat RW sehingga tidak bias. Mulai
dari tingkat bawah sampai atas kita satu visi dan kita terkoordinir
dengan baik,” kata Darmawan.
Khusus
untuk posko yang banyak bersentuhan dengan masyarakat, Darmawan selalu
menekankan agar memberikan pendekatan melalui edukasi.
Sekalipun
terdapat sanksi tegas, namun dia mendorong guna memperkuat kesadaran
masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol ksehatan ketimbang harus
melakukan penindakan.
“Kita
lebih ke bagaimana menyadarkan bahwa Covid-19 ada. Di RW 2 khususnya
sudah lumayan bagus karena PPKM sudah kita lakukan secara konsisten dan
komitmennya bagus. Mulai dari akses jalan juga kita tertib,” ungkapnya.
Babinsa
TNI AU, M. Sholeh menyatakan dari jajaran TNI ikut memantau langsung ke
lapangan terhadap upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di RW
02 Sarijadi.
“Kami bersama jajaran tidak hentinya menyosialisasikan 5M untuk menyekat agar jangan sampai terjadi penyebaran,” tutur Sholeh.(Rie/Red)