Notification

×

Iklan

Iklan

Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Terus Ingatkan Masyarakat Disiplin Prokes 3M+1T

Kamis, 03 Desember 2020 | 18:02 WIB Last Updated 2020-12-03T11:02:51Z

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial di dampingi Wakil Yana Mulyana (kanan) dan Ketua DPRD Kota Bandu Tedi Rusmawan sat memberikan keterangan kepada media di Balaikota

BANDUNG,LENTERAJABAR.COM
,--Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan menurut hasil penilaian pusat kemudian kita melakukan self assesment, Kota Bandung saat ini berada pada zona resiko tinggi (merah) dengan indikator skor sebesar 1.7. Tentunya kita harus terus ingatkan kepada masyarakat bahwa menjaga protokol kesehatan adalah sebuah keniscayaan yang harus terus dilakukan dengan disiplin yang tinggi.

Menurut data yang dimiliki Gugus Tugas Covid 19 Kota Bandung per tanggal 22 November hingga 2 Desember 2020, total konfirmasi 3.763 dengan total konfirmasi aktif sejumlah 881. Temuan Kasus harian Konfirmasi Positif COVID-19 terus meningkat dari bulan Oktober dan belum menunjukan penurunan,tutur Mang Oded sapaan krab walikota Bandung ini

Lebih lanjut dikatakan Mang Oded,kendati sudah cukup signifikan penambahan pasien sembuh, namun persentase angka kesembuhan di Kota Bandung menurun hingga ke poin 73,5% turun sebesar 9,85% dari sebelumnya.

Sementara angka kematian di Kota Bandung akibat covid 19 bertambah menjadi total 116 pasien, namun persentase kematian kasus turun 0,73% menyentuh angka 3,08%,jelas Mang Oded.

Ditambahkannya Kota Bandung sangat serius menghadapai pandemi ini, dimana angka penambahan kasus harian konfirmasi positif diperoleh dari hasil swab test di laboratorium. Setelah terkonfirmasi langsung dilakukan pelacakan / penyelidikan epidemiologi kepada kontak yang diikuti dengan swab test kepada orang orang yang berkontak erat dengan orang yang sudah terkonfirmasi positif tersebut.

Adapun faktor faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus positif di Kota Bandung antara lain :
– Peningkatan kegiatan pelacakan dengan dilakukan pemeriksaan tes masif di berbagai tempat, pelaksanaan tracing dan testing.
– Kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan kian menurun.
– Dampak dari libur panjang yang menyebabkan banyak orang yang masuk dan keluar Kota Bandung
– Mulai dibukanya aktivitas sosial dan ekonomi, sehingga menimbulkan tingginya interaksi dan pergerakan orang
– Meningkatnya kasus dari klaster perkantoran dan tempat kerja yang berdampak pada penularan di lingkungan keluarga.

Keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai 87,15%. Masih tersisa 116 TT dari total 903 TT yang disediakan.

Khusus untuk OTG, keterisian ruang isolasi (Hotel) sudah mencapai 64,06%, masih tersedia 23 TT dari total 64 TT yang disediakan. Kita berharap tentunya tidak ada yang mengisi lagi di waktu kedepan.

Sebaran kasus covid 19 dalam lingkup klaster keluarga di Kota Bandung mencapai 205 kasus konfirmasi aktif, dimana paling banyak ada di Kecamatan Antapani, data per tanggal 30 November 2020 sebanyak 20 kasus konfirmasi aktif terjadi disana.

Mayoritas sebaran kasus di klaster keluarga adalah terjadi di rumah. Kasus Konfirmasi Aktif Klaster Keluarga mencapai 205 pertanggal 30 November 2020. Karena itu, sekali lagi kami mengingatkan kepada masyarakat yang harus berkegiatan di luar rumah pada saat pulang jangan langsung berkontak dengan anggota keluarga. Biasakan bersih bersih atau mandi dahulu dan simpan pakaian yang telah digunakan untuk segera dicuci setelah itu jika perlu silakan gunakan masker di rumah. Dengan ini penyebaran kasus klaster keluarga dapat dicegah.

Adapun langkah langkah yang kami akan langsung lakukan adalah :
– Relaksasi pusat pembelanjaan, restoran, cafe akan direvisi (dikurangi jam operasional menjadi jam 20.00 dengan maksimal kapasitas pengunjung 30%)
– Tempat wisata dibatasi menjadi maksimal 30% kapasitas pengunjung
– Tempat hiburan dibatasi menjadi maksimal 30% kapasitas pengunjung
– Tempat ibadah juga dibatasi 30% dari kapasitas gedung, termasuk kegiatan pernikahan.
– WFH akan diberlakukan kembali (70 WFH – 30 Bekerja)
– Penutupan fasilitas publik (taman, alun alun dll)
Memperketat protokol kesehatan di pasar tradisional
-Akan dilaksanakan penutupan jalan yang menimbulkan potensi keramaian, terkait dengan jalan mana saja yang akan ditutup masih di koordinasikan bersama pihak kepolisian, salah satunya adalah jalan dipati ukur.
– Kita akan meningkatkan pelacakan kasus dan pemeriksaan laboratorium
– Mengusulkan kepada Pemprov untuk antisipasi pendirian Rumah Sakit Darurat bagi pasien yang telah melewati fase daruratnya dan pembatasan mobilitas masyarakat antar daerah.
– Menambah fasilitas tempat isolasi bagi OTG.
– Aktif dalam melakukan edukasi kepada masyarakat tentang kepatuhan protokol kesehatan secara ketat, terutama edukasi terkait kesehatan bagi masyarakat yang memiliki penyakit komorbid (diabtes, jantung, hipertensi) baik itu di kewilayahan hingga tempat tempat lainnya
– Melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin dan masif.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial  mengatakan kami tidak akan pernah lelah untuk terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Kota Bandung untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M 3M +1T ( Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan) + Tidak berkerumun. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan memutus mata rantai virus covid-19,tegasnya.

Bagi warga yang keluar rumah harus disiplin menjaga dirinya dengan asupan makanan yang bergizi, vitamin dengan penerapan protokol kesehatan dan pada saat pulang ke rumah jangan langsung berkontak dengan anggota keluarga, harus dibiasakan sanitasi diri sendiri dengan mandi dan pisahkan pakaian yang telah terpakai. Jika kita bisa memutus penyebaran pada klaster keluarga, maka kita bisa memutus penyebaran di tingkat wilayah yang akan berdampak tidak akan ada lagi kasus penularan covid 19 di Kota Bandung,pungkas Oded M. Danial.(Rie/Red)

×
Berita Terbaru Update