Notification

×

Iklan

Iklan

Rebana Metropolitan Tidak Ada di P3MP2 DPRD Jabar Kritik Pemprov Jabar

Senin, 16 November 2020 | 17:23 WIB Last Updated 2020-11-16T10:23:20Z
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Pemprov Jabar di bawah kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan wakilnya, Uu Ruzhanul Ulum, memperkenalkan kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana Metropolitan.

Rebana Metropolitan ini merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Menyikapi hal tersebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengkritik Metropolitan Rebana yang saat ini tengah jadi bahan 'jualan' Pemerintah Provinsi di ajang West Java Investment Summits (WJIS) 2020.

Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan Metropolitan Rebana, tidak ada dalam Perda No 18/2014 tentang 'Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan, dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat' (P3MP2).

"Metropolitan Rebana itu, nggak ada perdanya. Dalam RT RW maupun RPJMD, juga nggak. Nggak ada terminologinya. Nggak ada, tolong cek," katanya saat dihubungimedia via telepon selularnya, Senin (16/11/2020).

Politisi Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan (Dapil) XII (Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon) menjelaskan Jawa Barat sesungguhnya, sudah punya Perda tentang metropolitan, yaitu Perda No18/2014 tentang P3MP2.

Dalam perda tersebut, jelas Daro --panggilan karib dari Daddy Rohanady hanya ada tiga metropolitan seperti Bandung Raya, Cirebon Raya dan Bodebek Karpur (Bogor, Depok, Bekasi, Karawang dan Purwakarta).

"Tiga-tiganya pakai Nama Metropolitan. Selain itu juga ada tuga pusat pertumbuhan baru di selatan, seperti Pelabuhan Ratu, Pangandaran dan Rancabuaya," jelasnya.

ditambahkan legislator partai berlambang burung garuda ini untuk itulah, Daro meminta, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, berhati-hati dalam memberikan statement.

"Kalau itu, memang pernyataan pak Gubernur. Saya kira, kita harus hati-hati. Terminologinya, salah besar itu, jangan mengada-ada bikin metropolitan baru," kritiknya.

Kalau sekedar 'jualan', boleh juga iseng-iseng bikin masukan-masukan bebas.

"Boleh juga, saya iseng-iseng, bikin masukan disitu. Ibukota Baru di Jawa Barat. Provinsi Baru di Jawa Barat namanya, Cirebon," ujarnya.

Tidak baik, mancing-mancing sesuatu yang bisa bikin gaduh, nantinya.Saran Daro, kalau mau bikin Rebana Metropolitan, sebaiknya buat Perdanya dahulu,tegas Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar ini.(Rie/Red)


×
Berita Terbaru Update