BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Pemerintah Indonesia terus beriktiar untuk mencari obat guna melawan virus
corona yang sangat menakutkan penduduk dunia saat ini.Negara Indonesia melalui
Bio Farma bekerjasama dengan Sinovac China melakukan kerjasam dengan
memproduksi vaksin Covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi ) berharap uji klinis fase ketiga vaksin COVID-19 produksi Sinovac
selesai dalam kurun enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar,
rencananya pada Januari 2021, vaksin sudah dapat diproduksi secara massal.
Sebelumnya, vaksin COVID-19 produksi Sinovac sudah menjalani dua fase uji
klinis di China.
Selain vaksin COVID-19 produksi Sinovac, menurut Presiden, Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara terkait vaksin COVID-19, seperti Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
“Tetapi selain itu, kita juga membuka diri untuk juga bekerja sama, misalnya dengan Sinovac di Tiongkok. Kemudian bekerja sama dengan Uni Emirat Arab di G-42, bekerja sama juga dengan Korea Selatan. Saya kira kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya kita bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat di Indonesia,” katanya di Bandung.Selasa (11/8/2020).
Selain vaksin COVID-19 produksi Sinovac, menurut Presiden, Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara terkait vaksin COVID-19, seperti Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
“Tetapi selain itu, kita juga membuka diri untuk juga bekerja sama, misalnya dengan Sinovac di Tiongkok. Kemudian bekerja sama dengan Uni Emirat Arab di G-42, bekerja sama juga dengan Korea Selatan. Saya kira kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya kita bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat di Indonesia,” katanya di Bandung.Selasa (11/8/2020).
Indonesia, kata Presiden, tengah mengembangkan vaksin sendiri melalui SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, yang menyebar di Tanah Air. Ia berharap vaksin yang akan dinamai Merah Putih itu hadir pada pertengahan 2021 mendatang.
“Kita telah tiga bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolit yang dikembangkan dari COVID-19 yang beredar di Indonesia. Kita harapkan vaksin Merah Putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021,” katanya.
“Kita telah tiga bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolit yang dikembangkan dari COVID-19 yang beredar di Indonesia. Kita harapkan vaksin Merah Putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021,” katanya.
Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah Oded |
Ditempat terisah saat diminta tanggapanya menyikapi hal tersebut anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Siti
Muntamah Oded M Danial, pada uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac yang dilaksanakan pada Selasa
(11/8/2020).
Umi sapaan akrab legislator Partai Keadilan Sejahtera ini berharap, pelaksanaan uji coba vaksin Sinovac
tersebut tidak mengalami kendala selama proses hingga enam bulan kedepan.
Mengingat pandemi Covid-19 yang sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir,
sangat merugikan masyarakat di berbagai aspek.
Lebih lanjut dikatakan Ketua Forum Bandung Sehat (FBS) ini mengaku optimistis, tangan dingin para
peneliti dapat membuahkan hasil positif guna kesehatan masyarakat,tutur wakil
rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar 1 meliputi Kota Bandung dan Cimahi ini.
“Uji klinis ini sangat penting. Ini bentuk ikhtiar kita dalam menyikapi
secara positif dan aktif, terkait penanggulangan Covid-19. Kita berharap,
vaksin ini Insyaa Allah efektif dan berhasil dan bisa kita gunakan pada awal
2021 nanti. Vaksin ini berasal dari virus corona aktif yang sudah dilemahkan
oleh peneliti. Kalau berhasil, berarti kita sudah buat benteng pertahanan
secara masal terhadap Covid-19,” ujar Siti.
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan. Setelah penyuntikan pertama, relawan
akan kembali datang pada visit kedua atau V2 pada 25 Agustus mendatang. “Dua minggu
lagi visit 3 dan enam bulan kemudian baru visit 4. Setlelah itu selesai. Apabila
pengujian vaksin berjalan lancar, , vaksin akan segera diproduksi massal dan
bisa diberikan kepada masyarakat.
Saya sebagai anggota masyarakat dan wakil rakyat sangat berharap, ini bisa
berhasil. Apalagi kan dengan melibatkan 1.620 relawan itu ada hitungan, baik
klaster, treatment ataupun lainnya karena antara satu orang dan lain sedikit
berbeda. Kita berharap, ikhtiar kita ini bisa membuahkan hasil untuk kebaikan
masyarakat,” harapnya.(Rie/Red)