![]() |
Direktur PD Pasar Bermartabat, Herry Hermawan. |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), pasar tradisional di Kota
Bandung mulai mengalami kenaikan pengunjung. Menyikapi kondisi tersebut,
PD Pasar Bermartabat sebagai pengelola sejumlah pasar tradisional di
Kota Bandung semakin ketat menerapkan protokol kesehatan.
“Pasar tradisional pada AKB di Kota Bandung berjalan baik sesuai
arahan ketentuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Pelaksanaan
relasksasi ekonomi harus berjalan, tapi di satu sisi juga pelaksanaan
protokol kesehatan Covid-19 harus berjalan baik,” tutur Direktur PD
Pasar Bermartabat, Herry Hermawan pada Bandung Menjawab yang
diselenggarakan Bagian Humas Setda Kota Bandung di Balai Kota Bandung,
Selasa 18 Agustus 2020.
Setiap pengunjung, lanjutnya, wajib menggunakan masker. "Jangan masuk
ke pasar kalau tidak menggunakan masker. Juga membuat sanksi yang bisa
membuat para warga pasar patuh menjalankan aturan. Harus membuat
kebiasaan baru bagi warga pasar,” imbuhnya.
Atas hal itu, Herry merencanakan untuk membuat sanksi bagi pengunjung
dengan penahanan KTP jika tidak menggunakan masker. “Kita mencoba
menerapkan penahanan KTP bagi para pelanggar yang ketahuan pada saat di
pasar tidak menggunakan masker. Sifatnya hanya sebagai hukuman rigan.
Tetapi setelah menunjukan menggunakan masker atau beli masker kita akan
kembalikan (KTP),” jelasnya.
Herry mengungkapkan, di setiap pasar ada ada petugas yang berpatroli
dan berworo-woro. Para petugas akan selalu mengimbau para pedagang dan
pengunjung untuk mengenakan masker dan menjaga physical distancing.
Di setiap pasar ada 4-5 petugas yang bertugas bergantian sejak pagi
hingga malam hari. "Ada 37 pasar dengan sekitar 17.000an pedagang. Untuk
pengawasannya memang cukup sulit. Oleh karenanya, kita gunakan metode
piket dan pakai toa woro – woro,” tuturnya.
Di luar itu, Herry menyarankan kepada pengunjung untuk mencatat
belanjaanya agar lebih mudah berbelanja dan lebih cepat. “Kalau bisa
masuk ke pasar itu punya list belanjaan, begitu sudah beres segera
pulang. Kalau demam lebih baik tidak masuk pasar,” tuturnya.
Sedangkan untuk pedagang disarankan untuk menggunakan sarung tangan. Hal tersebut untuk memutus penyebaran virus Covid-19.
“Tentang penggunaan sarung tangan, harganya cukup mahal menurut para
pedagang. Sehingga cenderung menyosialiasaikan untuk menyedikan hand sanitizer. Itu cukup baik,” katanya.(Rie/Red)