SLAWI.LENTERAJABAR.COM,-Sekolah merupakan tempat belajar dan mengajar. Tempat menempuh ilmu. Tempat membentuk karakter siswa dengan nilai–nilai luhur. Pendidikan karakter adalah pendidikan moral dengan tujuan untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus menerus kearah hidup yang lebih baik.
Dewasa ini, orang tak lagi bertindak atas dasar kepatutan. Ketidakpatutan sudah menjadi kebiasaan. Hal ini menjadi tantangan pendidikan karakter di sekolah. Guru mempunyai peran besar dalam membentuk karakter siswa. Guru dinilai sebagai sosok berpendidikan yang diharapkan mampu mendidik anak-anak untuk masa depan.
Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat mengapresiasi karakter kemandirian SMA 1 SLAWI karena Sekolah memberikan nilai-nilai moral berbasis karakter ini jelas berangkat dari kenyataan bahwa pendidikan untuk anak-anak tidak melulu mengenai pengetahuan serta nilai akademis. Namun, juga tentang pentingya membangun nilai-nilai kepribadian. Di sekolah anak-anak juga belajar tentang bagaimana berpikir kritis, memiliki kepedulian antarsesama, serta kejujuran
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru'yat memberikan apresiasinya kepada Kepala Sekolah dan seluruh jajaran guru SMAN 1 Slawi Jawa Tengah, karena mampu membentuk siswa menjadi lebih berkarakter,ungkap legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke SMAN 1 Slawi Jl. Kh Wahid Hasyim No.1, Kalijembangan, Pakembaran, Kec. Slawi, Tegal Jawa Tengah (Jateng), (Rabu 5/8/2020).
Menurut politisi partai berlambang bulan sabit kembar ini,apresiasi patut di berikan karena guru tidak hanya sekedar mendidik dan memberikan materi akademik,tutur wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar VI Kabupaten Bogor ini.
Guru diharapkan mampu merangkul dan membimbing siswanya agar dapat berperilaku yang baik dan benar. Guru adalah role model bagi para siswa. Maka dari itu guru memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter siswa. Untuk mendukung hal tersebut ada baiknya guru juga menguatkan karakter yang dimiliki.
“Banyak menginspirasi kami sehingga dapat menjadikan pembelajaran nantinya di jawa barat” pungkas pria kelahiran Serang 9 September 1966 ini.(Rie/Red)
Dewasa ini, orang tak lagi bertindak atas dasar kepatutan. Ketidakpatutan sudah menjadi kebiasaan. Hal ini menjadi tantangan pendidikan karakter di sekolah. Guru mempunyai peran besar dalam membentuk karakter siswa. Guru dinilai sebagai sosok berpendidikan yang diharapkan mampu mendidik anak-anak untuk masa depan.
Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat mengapresiasi karakter kemandirian SMA 1 SLAWI karena Sekolah memberikan nilai-nilai moral berbasis karakter ini jelas berangkat dari kenyataan bahwa pendidikan untuk anak-anak tidak melulu mengenai pengetahuan serta nilai akademis. Namun, juga tentang pentingya membangun nilai-nilai kepribadian. Di sekolah anak-anak juga belajar tentang bagaimana berpikir kritis, memiliki kepedulian antarsesama, serta kejujuran
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru'yat memberikan apresiasinya kepada Kepala Sekolah dan seluruh jajaran guru SMAN 1 Slawi Jawa Tengah, karena mampu membentuk siswa menjadi lebih berkarakter,ungkap legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke SMAN 1 Slawi Jl. Kh Wahid Hasyim No.1, Kalijembangan, Pakembaran, Kec. Slawi, Tegal Jawa Tengah (Jateng), (Rabu 5/8/2020).
Menurut politisi partai berlambang bulan sabit kembar ini,apresiasi patut di berikan karena guru tidak hanya sekedar mendidik dan memberikan materi akademik,tutur wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar VI Kabupaten Bogor ini.
Guru diharapkan mampu merangkul dan membimbing siswanya agar dapat berperilaku yang baik dan benar. Guru adalah role model bagi para siswa. Maka dari itu guru memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter siswa. Untuk mendukung hal tersebut ada baiknya guru juga menguatkan karakter yang dimiliki.
“Banyak menginspirasi kami sehingga dapat menjadikan pembelajaran nantinya di jawa barat” pungkas pria kelahiran Serang 9 September 1966 ini.(Rie/Red)