![]() |
Direktur PD Pasar Bermartabat, Herry Hermawan |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Meski pasar di Kota Bandung mulai menggeliat, namun pendapatan masih
belum normal. Retribusi pasar baru mencapai sekitar 75 persen dibandung
kondisi normal.
“Sisi jumlah pengunjung sudah mulai menuju normal. Namun belum ada
relevansi atau dilihat penaikan jasa pelayanan fasilitas. Artinya
retribusi pasar belum normal,” tutur Direktur PD Pasar Bermartabat,
Herry Hermawan pada kegiatan Bandung Menjawab yang diselenggarakan
Bagian Humas Seyda Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Selasa 18
Agustus 2020.
Herry mengungkapkan, retribusi pasar baru mencapai 75 persen, yakni
sekitar Rp700 juta sampai Rp900 juta per bulan. Biasanya pendapatan
mencapai Rp1,4 miliar per bulan.
Menurut Herry, kondisi tersebut dikarenakan penjualan belum normal
seperti biasanya.“Masih terdapat pedagang yang menunggak retribusi.
Karena usahanya belum pulih normal,” ungkapnya.
Selain itu, kata Herry, beberapa asosiasi pedagang juga meminta diskon jasa pelayanan pasar (service charge).
“Banyak asosiasi pedagang yang ingin diskon atau pemberian pembebasan
jasa pelayanan pasar. Kita sedang mengkajinya. Terpentingn pemberian
diskon bisa memulihkan pedagang supaya tidak berat. Kita bisa berikan
kisarannya 40 persen terhadap service charge atau jasa pelayanan pasar,” katanya.
Perlu diketahui, retribusi pasar tradisional itu mulai dari jasa
keberihan harian dan keamanan itu sekitar Rp3.800 per hari dan per kios.
Retribusi pasar yang diunggulkan dalam bidang fesyen seperti Pasar Baru
dan Pasar Andir berkisar Rp40.000 per bulan dan setiap kios yang
dihitung tiap meter perseginya.(Rie/Rel)