Asisten Menteri Tenaga Kerja, Eva Fatimah, dalam Rakor Teknis Program Persiapan Peluncuran Kartu Prakerja mengatakan,kuota kartu pra kerja tahun ini, di Indonesia mencapai 2 juta kartu, 1,5 juta dapat diakses melalui internet.
Demikian hal tersebut diungkapkannya dalam Rakor Teknis Program Persiapan Peluncuran Kartu Prakerja, di Gedung Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Jawa Barat, Kamis (12/3/2020) siang.
Eva menambahkan bahwa program kartu prakerja bukan jaminan terhadap penganggur untuk mendapatkan subsidi dari Pemerintah. Melainkan merupakan kartu untuk meningkatkan kompetensi pemegangnya, karena akan mendapatkan pelatihan hingga memperoleh sertifikat kompeten dari lembaga sertifikasi profesi.
Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah pusat menjadi “energi” positif bagi Jawa Barat dalam menanggulangi pengangguran, baik mereka yang korban PHK maupun angkatan kerja. Angka pengangguran di provinsi ini cukup tinggi mencapai 1,9 juta orang sangat membutuhkan pengembangan kompetensi melalui lembaga pelatihan seperti balai latihan kerja (BLK) atau lembaga pelatihan kerja (LPK).
“Kami sangat mengaharapkan Kementerian Ketenagakerjaan memberikan alokasi antara 90 ribu sampai 100 ribu kartu prakerja bagi Jabar dari 500 kartu prakarja secara nasional. Permohonan ini tentunya sangat proporsional lantaran di sini ada 40 ribu industri, tercatat 90 ribu korban PHK dan 835 kasus perselisihan hubungan industrial,” tutur Kepala Disnakertrans Jabar, M.Ade Afriandi didampingi Sekdisnakertrans, Agus Hanafiah kepada media seusai rakor di kantornya Jalan Soekarno Hatta Bandung, Kamis (12/3/2020).
Kepala Disnakertrans Jabar, M.Ade Afriandi didampingi Sekdisnakertrans, Agus Hanafiah kepada media seusai rakor di kantornya Jalan Soekarno Hatta Bandung, Kamis (12/3/2020). |
Dia mengatakan kuota kartu prakerja Jawa Barat akan dibuat klaster yang tentunya dengan melakukan sinergitas dengan Disnaker di kab/kota dengan pembagian untuk korban PHK dan angkatan kerja. Kartu prakerja ini merupakan jaminan sertifikasi bagi pemiliknya baik untuk bekerja di perusahaan mauoun bekerja secara mandiri.
Ditambahkan Ade di pilihnya Jawa Barat sebagai salah satu lokus atau tempat untuk peluncuran program Kartu Prakerja. Pertimbanganya karena Jabar memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia hampir 20 % tinggal di wilayah ini, jumlah penganggur dan jumlah industri yang banyak pula,pungkas pria yang hobby touring memakai motor ini .(Rie/Red)