![]() |
Gubernur Ridwan Kamil didampingi Sekretaris Daerah Setiawan saat rakor penanganan pencegahan COVID-19 |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Gubernur Ridwan Kamil juga telah memberikan instruksi kepada seluruh kepala dinas di kabupaten/kota melalui perangkat di Pemda Provinsi Jawa Barat.
Seperti yang sudah dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat pada awal Maret 2020, dengan berkirim surat edaran kepada kepala DPMD kabupaten/kota, para kepala desa, pendamping kader posyandu, pengurus BPD/LPM.
Instruksinya, meningkatkan pencegahan dan kontrol infeksi serta pencegahan penyebaran lanjutan guna mengurangi dampak destruktif pada aspek lainnya seperti dampak sosial dan ekonomi. Sosialisasi langsung ke warga mengenai pencegahan COVID-19 secara berkala untuk tetap tenang dan senantiasa mengajak masyarakat berperilaku bersih, sehat dan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
Tidak memberikan reaksi yang berlebihan serta membatasi publikasi yang tidak perlu dan dapat menimbulkan
kepanikan masyarakat. Untuk mencegah kesimpangsiuran pengertian, informasi terkait COVID - 19, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat telah membentuk Hotline COVID-19 di 08112093306.
kepanikan masyarakat. Untuk mencegah kesimpangsiuran pengertian, informasi terkait COVID - 19, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat telah membentuk Hotline COVID-19 di 08112093306.
Berkoordinasi dengan instansi terkait/forkopimdes untuk menjaga iklim kondusif, serta mengajak para tokoh Agama, Ulama dan masyarakat untuk berdoa sesuai keyakinannya agar negeri kita terhindar dari musibah COVID-19.
*Qunut Nazilah*
*DI SAMPING* berbagai upaya di lapangan, sebagai negara penganut Pancasila, Ridwan Kamil menyerukan masyarakat mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Caranya dengan memperbanyak taubat, berdoa, dan khusus muslim lebih berwudhu alias tidak waktu mau salat saja.
“Secara keagamaan kita memperbanyak taubat dan memperkuat ibadah kita,” ajak Kang Emil.
Gubernur pun meminta para imam di masjid membaca qunut nazilah, yaitu doa penangkal malapetaka yang sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW. “Rasulullah contohkan di setiap rakaat terkakhir salat fardu. Afdolnya di salat ashar dan isya,” sebut Kang Emil.
Terakhir, Kang Emil mengimbau masyarakat menjauhi berita hoaks terkait COVID-19. “Tolong edukasi, jangan sharing berita-berita yang tidak pasti. Kalau beritanya belum muncul di kantor-kantor berita utama atau media-media terpercaya, asumsikan berita itu tidak layak untuk dibagikan. Tapi kalau beritanya sudah ada, berarti berita yang beredar faktual,” pungkasnya. (Rel/Red)