Notification

×

Iklan

Iklan

Bunda Literasi Jabar Ikut Deklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks

Sabtu, 18 Januari 2020 | 21:53 WIB Last Updated 2020-01-18T14:53:34Z
*Caption:* Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil saat menghadiri dan mendeklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks dalam acara Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020 dengan tema ‘Pemimpin Muda Jawa Barat siap Menolak Radikalisme dan Hoaks’ di kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Sabtu (18/1/20).
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM, -- Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil bersama Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dewi Sartika, dan ratusan Ketua OSIS se-Jabar mendeklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks.

Deklarasi tersebut berlangsung dalam acara Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020 dengan tema ‘Pemimpin Muda Jawa Barat siap Menolak Radikalisme dan Hoaks’ di kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Sabtu (18/1/20). 

Menurut Atalia, radikalisme dan hoaks menjadi salah satu ancaman bangsa Indonesia pada saat ini. Oleh karena itu, dia menyambut baik deklarasi tersebut. Dia juga mengatakan, deklarasi merupakan salah satu tindakan preventif, khususnya bagi pelajar. 

Atalia menyatakan, pelajar atau remaja harus waspada terhadap penyebaran paham-paham radikal. Salah satu cara menangkal paham radikal adalah dengan memilih dan memilah informasi. 

"Remaja harus selalu berada dalam lingkungan yang positif. Jadi, bagaimanapun juga radikalisme dan terorisme itu muncul, biasanya, dari lingkungan sekitarnya. Apakah pertemanan, dari kakak kelas, atau sebagainya," kata Atalia. 

"Ini harus ada kontrol secara langsung dari orang tua maupun pemerintah setempat tentang bagaimana kemudian para guru juga memantau terus terkait dengan buku-buku pelajaran dan lain sebagainya," tambahnya. 

Atalia meminta kepada para ketua OSIS yang hadir dalam acara tersebut untuk menyebarkan materi dan pengetahuan terkait mencegah radikalisme dan hoaks. 

"Perwakilan FOJB (Forum OSIS Jawa Barat) ini adalah dari 27 kota/kabupaten, sehingga mereka harus mampu menyebarluaskan informasi yang didapatkan pada hari ini, khususnya terkait dengan kebaikan-kebaikan dan upaya agar kita tidak mudah terpecah belah," pungkas Atalia mengakhiri.(Rel/Rie)
×
Berita Terbaru Update