Notification

×

Iklan

Iklan

BPBD Pemprov Jabar Ingatkan Warga Memasuki Musim Pancaroba

Selasa, 19 November 2019 | 17:08 WIB Last Updated 2019-11-19T10:08:49Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Pemerintah provinsi Jawa barat menghimbau kepada masyarakat untuk hati-hati dan waspada,karena  memasuki musim pancaroba atau masa transisi dari kemarau ke hujan cuaca tidak bisa di prediksi. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung , Jawa Barat, mengimbau masyarakat yang berada di wilayah Bandung Raya , untuk mewaspadai terjangan angin puting beliung.

Dia juga  menginggatkan  yang harus diwaspadai saat ini adalah bencana Hydro meteologi berupa banjir,longsor,angin kencang yang datang secara alami,sedangkan longsor sedang dalam proses evaluasi dimana saja yang rawan.

Demikian hal tersebut dikatakan Yan Firdaus Permadhi, Staff Data dan Informasi BMKG Bandung pada acara  Jabar Punya Informasi (Japri) Ke#52 dengan tema Potensi dan Dampak Angin Kencang, Musim Hujan dan Banjir di Jabar bertempat di Lobby Lokantara Gedung Sate Jalan Diponegoro no 22 Kota Bandung.Selasa (19/11/2019)

Pada Japri ini juga menghadirkan narasumber Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Jabar  Dr. Ir. Supriyatno, MM serta  Usep Supdana (Kepala Seksi Logistik BPBD Prov. Jabar)

Supriyanto mengatakan,pada masa transisi atau pancaroba, kami mengimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,tuturnya seraya menambahkan selama musim pancaroba, potensi terjadinya terjangan angin puting beliung maupun angin kencang bisa kerap terjadi.

Baik itu di dataran rendah maupun tinggi, semua berpotensi terjadi bencana angin puting beliung, untuk itu masyarakat harus waspada, karena pada akhir bulan November  ini sudah masuk masa transisi.

Ditambahkan Supriyatno,sampai saat ini sudah ada 1486 kejadian bencana di jabar,diantaranyaterbanyak angin puting beliun,470 tanah bergerak,320 kebakaran lahan dan hutan.Pada musim pancaroba juga perlu diperhatikan adanya ranting pohon yang sudah rapuh, agar bisa dipotong.

Pihak BPBD dalam penanganan kejadian,selalu berkoordinasi dengan TNI/Polri,Tim Basarnas Kabupaten dan Kota yang sudah di bekali manajemen kebencanaan. Mekanisme ditempuh yang diserahkan sebelum kejadian untuk diantisipasi di bekali peralatan dan penanganan terkait SDM, logistik, peralatan termasuk informasi dengan para media, 
papar Supriyatno.

Menurutnya pada tahun 2020 gubernur Jawa Barat,meningkatkan bantuan tiga kali lipat selain sarana penanganan bencana yang di perlukan kimob dan mobil dapur untuk penanganan  bencana,selain itu juga akan diluncurkan cetak biru,berupa pedoman yang akan dibagikan ke kota dan kabupaten serta intansi terkait cara penenganan bencana dan kesadaran ancaman bencana.

Sementara itu Usep Supdana Kepala Seksi Logistik BPBD Prov. Jabar mengatakan,Saat ini pada umumnya di daerah Jawa Barat telah memasuki musim penghujan,dimulai dari jabar selatan dan paling akhir di jabar utara,terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya adapun daerah yang intensitas curah hujanya tinggi yaitu Bogor,Cianjur dan Sukabumi.Sementara Bandung masih bersifat sporadis (sedang),pungkasnya.(Rie/Red)
×
Berita Terbaru Update