Notification

×

Iklan

Iklan

Program Migran Juara Solusi Kurangi Masalah Klasik PMI

Rabu, 28 Agustus 2019 | 08:30 WIB Last Updated 2019-08-28T05:33:57Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan program Migran Juara. Program ini untuk mengurangi masalah  klasik yang menimpa para pekerja migran Indonesia (PMI) asal daerah ini.

Menurut Kepala Disnakertans Jabar Ade Afriandi, permasalahan yang menimpa para pekerja migran itu, akibat banyak hal. Salah satunya, keterbatasan wawasan dan keterampilan, penempatan ilegal, hingga praktik percaloan yang masih marak.

Lebih lanjut dikatakannya,ini sudah menjadi masalah klasik dan harus segera dihilangkan, salah satunya melalui program Migran Juara yang sudah kami gulirkan,ungkapnya, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perbaikan Tata Kelola Layanan PMI Jawa Barat, di The Luxury Trans Hotel Bandung,Selasa (27/8)  kemarin.

Menurut Ade melalui program Migran Juara, pihaknya  telah membentuk tim khusus untuk membangun sistem navigasi migrasi. Sistem ini terbentuk dari seluruh rangkaian sistem pendataan calon tenaga kerja, sistem perekrutan yang melibatkan peran Disnakertrans provinsi, kabupaten/kota, hingga keterlibatan aparat desa.

Juga di dalamnya termasuk pelatihan dan sertifikasi, sistem penempatan, serta sistem tracking warga Jabar yang bekerja di luar negeri,paparnya seraya menambahkan, sejauh in banyak pekerja migran asal Jawa Barat yang sukses di luar negeri yang dibuktikan dengan jumlah diaspora asal daerah ini yang cukup banyak. “PMI asal Jabar sudah banyak yang berhasil, diasporanya banyak,” katanya.

Maret 2020 Pemdaprov Jawa Barat berencana groundbreaking gedung Migran Training Centre Jawa Barat. “Saat ini sedang dalam tahap promosi kegiatan, insyaallah Maret 2020 dimulai pembangunan gedung Migran Training Centre,” ujarnya, seraya menambahkan, tak hanya melalui program Migran Juara, perlindungan kepada pekerja migran juga akan diperkuat regulasi, yakni perda provinsi, kabupaten/kota hingga desa seperti yang sudah terbit Peraturan Desa Majasari di Kabupaten Indramayu.

Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLKPMI) mencatat, hingga akhir 2018 Kabupaten Indramayu menjadi daerah dengan penempatan pekerja migran terbanyak yaitu 21.480 orang, disusul Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Subang. Ada sepuluh negara tujuan favorit, yakni Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab.(Ari/Rel)
×
Berita Terbaru Update