Notification

×

Iklan

Iklan

DKPP Periksa Hewan Kurban,Pastikan Layak Untuk Idul Adha 1440 H

Kamis, 01 Agustus 2019 | 15:37 WIB Last Updated 2019-08-01T09:05:48Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Pemerintah daerah provinsi (pemdaprov) Jawa Barat melalui  Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat melakukan pemeriksaan pada hewan kurban,untuk memastikan bahwa ternak tersebut memenuhi syarat secara kesehatan dan agama.

Dalam upaya menginformasikan kepada masyarakat humas pemdaprov pada gelaran  acara Jabar Punya Informasi (Japri) yang #35 mengangkat tema :  #Kualifikasi Kelayakan dan Kesehatan Hewan Kurban menjelang Idul Adha 1440 H. 
bertempat : Lobby Museum Gedung Sate, Parkir Timur Gedung Sate Kota Bandung.Kamis(1/8/201).

Menghadirkan Narasumber : Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan,Koesmayadi Tatang Padmadinata  Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Jawa Barat,Prayata Tangguh Waskita.Kepala Bidang Kesehatan hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan,Arif Hidayat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan, hasil evaluasi Idul Adha 2018 lalu, hewan kurban yang terpapar penyakit di Jabar tak lebih dari 5 persen dari keseluruhan.

Lebih lanjut dikatakannya,hewan terpapar cacing hati pada sapi dan orf pada kambing dan domba. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada bobot dan umur hewan tersebut , jelasnya kepada media.

Selain itu, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 83.000 ekor sapi dan yang dipotong mencapai 70.000 ekor.

"Kalau kerbau 589 sedikit. Nah domba 137 ribu ekor itu yang dipotong. Kambing 34 ribu ekor. Yang paling banyak itu di kabupaten Bandung," katanya.

Sementara untuk daerah Bogor, Subang dan Depok, pihaknya rutin memberikan vaksin untuk mengantisipasi penyakit antraks pada hewan.

"Jangan sampai muncul antraks dan jadi heboh. Kalau hanya parasit kan relatif tidak bahaya, masih dapat dimakan hanya tinggal dibuang saja hati yang ada cacingnya itu," tegasnya.

Dikatakan Tatang, pihaknya juga akan siaga memantau hewan kurban yang berasal dari luar Jabar.
Seperti,Jatim,Jateng,DIY,NTB,NTT,Lombok dan Lampung."Khawatirnya hewan yang terpapar penyakit di Jabar justru datang dari provinsi lain,"tuturnya.

Oleh Karena itu, pihaknya akan melibatkan petugas sebanyak 15 sampai 20 orang yang akan ditempatkan di setiap check poin yang berada di perbatasan dengan luar provinsi.Check Point untuk hewan kurban tersebut dibutuhkan, untuk menghindari warga mengkonsumsi hewan kurban yang tidak sehat, selain hewan kurban yang tidak sesuai syariat juga hewan kurban yang berpenyakit kuku dan mulut atau anthrax,pungkas .

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menglepas tim pemeriksa kesehatan hewan untuk persiapan proses pelaksanaan kurban idul adha yang dilaksanakan di depan Gedung Pakuan jalan Otista no 1, Kota Bandung.

"Kita melepas tim pemeriksa kesehatan hewan dari berbagai stakeholder dari pemerintah daerah tingkat 2 dari kedokteran hewan Jawa Barat dari fakultas kedokteran hewan Unpad dan lain-lain untuk bergerak selama 10 hari ke daerah-daerah untuk memastikan aman sehat utuh dan juga syar'i atau halal." kata Emil,sapaan akrab pria berkacamata ini, Rabu (31/7).

Menurutnya, hal tersebut dilakukan mengingat jumlah hewan kurban di Jawa Barat yang banyak, tahun lalu Emil mengatakan ada 140.000 hewan kurban di Jawa Barat yang terdiri dari domba, kambing, sapi, hingga kerbau,pungkasnya.(Ari/Red)
×
Berita Terbaru Update