BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Pemkot Bandung targetkan pembangunan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) selesai pada akhir tahun 2019.Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak di wilayah kota Bandung.
Dengan demikian, dapat segera beroperasi guna memenuhi pelayanan kesehatan, khususnya bagi warga di wilayah Bandung tengah dan Selatan.
"Proyek RSKIA semula ditargetkan akan selesai pada Juli 2019. Namun ada beberapa kendala teknis sehingga diprediksi akan tuntas pada September atau Oktober," ungkap Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya mundurnya penyelesaian proyek RSKIA dikarenakan terdapat sejumlah kendala teknis, seperti proses lelang, kebutuhan peralatan dan lain sebagainya. Akan tetapi, sekitar 26 item peralatan yang dibutuhkan sudah selesai.
"Itu bisa dikroscek secara teknis, baik kepada Badan Layanan Pengadaan (BALAP) dan pak Taat (Kepala RSKIA) selaku penanggung jawab program tersebut," katanya.
Pihaknya optimis bahwa pembangunan RSKIA tersebut, dapat selesai sesuai target yang ditetapkan meski sempat mengalami keterlambatan. Lebih jauh, kedepannya nama RSKIA kemungkinan akan berganti naik kelas menjadi RSUD, mengingat semua aspek dan faktor yang dinilai sudah terpenuhi.
"Kita berdoa bersama, sehingga mimpi besar pembangunan dan pelayanan di bidang kesehatan ini, dapat segera dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Bandung," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung menargetkan RSKIA sudah bisa beroperasi pada Juli 2019.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan berdasarkan hasil pantauannya progres pembangunan sudah hampir selesai. Terlebih pembangunan yang sudah mencapai sekitar 95 persen sesuai dengan pengakuan konsultan proyek rumah sakit tersebut.
Ia menjelaskan bahwa tahapan selanjutnya, adalah proses penyelesaian bangunan tahap akhir dan melengkapi kebutuhan alat kesehatan. Ditargetkan pada pertengahan tahun, RSKIA sudah bisa beroperasi.
"Lima persen lagi yang belum tinggal interior dalamnya. Diperkirakan mudah-mudahan Juni Juli bisa peresmian," pungkasnya.(Ari/Red)
Dengan demikian, dapat segera beroperasi guna memenuhi pelayanan kesehatan, khususnya bagi warga di wilayah Bandung tengah dan Selatan.
"Proyek RSKIA semula ditargetkan akan selesai pada Juli 2019. Namun ada beberapa kendala teknis sehingga diprediksi akan tuntas pada September atau Oktober," ungkap Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya mundurnya penyelesaian proyek RSKIA dikarenakan terdapat sejumlah kendala teknis, seperti proses lelang, kebutuhan peralatan dan lain sebagainya. Akan tetapi, sekitar 26 item peralatan yang dibutuhkan sudah selesai.
"Itu bisa dikroscek secara teknis, baik kepada Badan Layanan Pengadaan (BALAP) dan pak Taat (Kepala RSKIA) selaku penanggung jawab program tersebut," katanya.
Pihaknya optimis bahwa pembangunan RSKIA tersebut, dapat selesai sesuai target yang ditetapkan meski sempat mengalami keterlambatan. Lebih jauh, kedepannya nama RSKIA kemungkinan akan berganti naik kelas menjadi RSUD, mengingat semua aspek dan faktor yang dinilai sudah terpenuhi.
"Kita berdoa bersama, sehingga mimpi besar pembangunan dan pelayanan di bidang kesehatan ini, dapat segera dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Bandung," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkot Bandung menargetkan RSKIA sudah bisa beroperasi pada Juli 2019.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan berdasarkan hasil pantauannya progres pembangunan sudah hampir selesai. Terlebih pembangunan yang sudah mencapai sekitar 95 persen sesuai dengan pengakuan konsultan proyek rumah sakit tersebut.
Ia menjelaskan bahwa tahapan selanjutnya, adalah proses penyelesaian bangunan tahap akhir dan melengkapi kebutuhan alat kesehatan. Ditargetkan pada pertengahan tahun, RSKIA sudah bisa beroperasi.
"Lima persen lagi yang belum tinggal interior dalamnya. Diperkirakan mudah-mudahan Juni Juli bisa peresmian," pungkasnya.(Ari/Red)
