BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Kota (Pemkot) Bandung memastikan stok pangan
segar tersedia dengan aman di pasaran dengan harga yang relatif stabil.
Sehingga warga diimbau tak "panic buying".
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan
E-Commerce Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Iim
Dewi Mulyani memastikan, pihaknya selalu memantau harga dan ketersediaan 22
komoditas utama dan penting termasuk gas elpiji 3 kg. Pemantauan dilakukan di
33 pasar tradisional dan 61 pasar modern.
"Terlebih lagi pascakenaikan harga bawang putih di awal Ramadan lalu,
pihaknya semakin memperketat pengawasan," kata Dewi pada acara Bandung
Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (23/5/2019).
Ia menyebutkan, telah beberapa kali mengintervensi harga dengan menggelar
operasi pasar dan bazar murah di beberapa lokasi. Hal itu bertujuan untuk
menstabilkan harga pasar.
“Sekarang harga sudah stabil. Lonjakan tidak signifikan, kecuali menjelang
Idulfitri. Masyarakat akan mengonsumsi lebih dari biasanya. Dengan pasokan dari
Dispangtan (Dinas Pangan dan Pertanian) insya Allah aman,” tuturnya.
Hal itu diamini Kepala Bidang Keamanan Pangan Dispangtan Kota Bandung,
Ermariah. Satuannya telah bergerak memastikan keamanan pasokan sejak sebelum
Ramadan.Ia mengaku telah menemui pemasok bahan pangan, terutama pangan segar untuk
memastikan ketersediaan pasokan di Kota Bandung.
“Kami sudah ke Ciamis menemui peternak ayam yang biasa memasok ke Kota
Bandung guna memastikan bisa menyediakan kebutuhan untuk lebaran. Kami juga
sudah menemui ‘feedloater’ dan pemasok telur di Blitar,” terangnya.
Antisipasi Dispangtan difokuskan terhadap ketersediaan tiga komoditas, yaitu
ayam, daging sapi, dan telur. Setiap tahun, permintaan komoditas itu melonjak
naik menjelang lebaran.
Rumah Potong Hewan (RPH) yang biasanya memotong daging ayam 60-80 ekor
perhari sudah siap memotong sekitar 240 ekor perhari menjelang lebaran. Hal
yang sama juga berlaku untuk pemotongan sapi.
“Permintaan telur paling tinggi, karena kalau di Kota Bandung banyak
industri kue, jadi untuk membuat kue. Hari ini harganya berkisar Rp23.000-24.000
per kilo. Itu masih wajar,” ungkap Ermariah.
Di sisi lain, pasokan daging Kota Bandung juga diamankan dengan adanya impor
daging sapi dari Australia dan kerbau dari India. Dengan cara ini, harga daging
diharapkan tidak melonjak terlalu tinggi.
“Dari segi harga untuk daging sapi tidak perlu khawatir. Karena pasokannya
cukup. Ditahan harganya oleh daging sapi impor, dan kerbau impor,” imbuhnya.
Saat ini, harga daging sapi segar berkisar antara Rp110.000-120.000 per
kilogram. Sedangkan daging beku sapi dijual seharga Rp100.000 dan daging kerbau
Rp80.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging ayam masih berada di angka
Rp34.000-36.000.
“Harga-harga itu masih wajar. Kalau kenaikannya melebihi 15% dari Harga
Eceran Tertinggi (HET), kami baru akan operasi pasar,” pungkas Ermariah.(Ari/Rel)