BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) mengapresiasi para insan olahraga dengan memberikan penghargaan.
Penyerahan diberikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum dalam upacara peringatan Haornas tingkat Provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro no 22, Kota Bandung, Senin, 10 September 2018.
Uu menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada beberapa orang perwakilan dari insan olahraga yang mengharumkan Jawa Barat, diantaranya Asep Yuldan Sani (Atlet Berprestasi), Donny Budiarto (Pelatih Berprestasi), R. Harja Jaladri (Wasit/Juri), Nina Sutresna (Wasit Juri), Dasantyo Prihadi (Mantan Olahragawan), Anang Sumarna (Tenaga Keolahragaan), Agus Rusdiana (Ilmuan Olahraga), Asyanti Rozana Thaalib (Pembina Olahraga), Koni Kabupaten Bandung Barat (Organisasi), dan Pujo Hastowo (Wartawan Olahraga).
Uu mengatakan pada tahun ini, selain dari olahraga prestasi, pondasi pembangunan juga dikuatkan oleh olahraga rekreasi dan pendidikan. Pada konteks pembangunan, olahraga sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat atau germas, dan ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri nomor 18 tahun 2007 tentang gerakan ayo olahraga. Gerakan tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan gerakan olahraga secara masif dan meluas.
Uu mensyukuri tahun ini banyak generasi muda yang telah nerohkan prestasi membanggakan. Seperti Lalu Muhammad Zohri yang menorehkan prestasi sebagai juara dunia di umur 20 tahun melalui lari 100 meter. Pemain catur, Samantha dalam usia 10 tahun telah menjadi juara dunia.
“Itu pertanda bahawa kita telah menata pondasi prestasi yang cukup kuat dimulai dari usia dini. Dengan demikian kita telah memiliki harapan besar untuk membangun olahraga prestasi dengan melakukan pembinaan secara berjenjang,” ujar Uu.
Tema besar Haornas tahun 2018 ini adalah “Ayo Olahraga Bangun Indonesia.” Uu mengungkapkan tema ini mengandung makna mengajak masyarakat untuk berolahraga. Dengan berolahraga akan turut berprestasi membangun Indonesia secara keseluruhan, yakni membangun jiwa-jiwa yang sehat dan membangun badan yang kuat.
Pembangunan di dalam olahraga tidak hanya jasmani tetapi juga rohani, dengan sehat rohani kita berarti telah mendukung kebijakan presiden tentan revolusi mental,pungkasnya.(Red/Rls)
Uu menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada beberapa orang perwakilan dari insan olahraga yang mengharumkan Jawa Barat, diantaranya Asep Yuldan Sani (Atlet Berprestasi), Donny Budiarto (Pelatih Berprestasi), R. Harja Jaladri (Wasit/Juri), Nina Sutresna (Wasit Juri), Dasantyo Prihadi (Mantan Olahragawan), Anang Sumarna (Tenaga Keolahragaan), Agus Rusdiana (Ilmuan Olahraga), Asyanti Rozana Thaalib (Pembina Olahraga), Koni Kabupaten Bandung Barat (Organisasi), dan Pujo Hastowo (Wartawan Olahraga).
Uu mengatakan pada tahun ini, selain dari olahraga prestasi, pondasi pembangunan juga dikuatkan oleh olahraga rekreasi dan pendidikan. Pada konteks pembangunan, olahraga sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat atau germas, dan ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri nomor 18 tahun 2007 tentang gerakan ayo olahraga. Gerakan tersebut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan gerakan olahraga secara masif dan meluas.
Uu mensyukuri tahun ini banyak generasi muda yang telah nerohkan prestasi membanggakan. Seperti Lalu Muhammad Zohri yang menorehkan prestasi sebagai juara dunia di umur 20 tahun melalui lari 100 meter. Pemain catur, Samantha dalam usia 10 tahun telah menjadi juara dunia.
“Itu pertanda bahawa kita telah menata pondasi prestasi yang cukup kuat dimulai dari usia dini. Dengan demikian kita telah memiliki harapan besar untuk membangun olahraga prestasi dengan melakukan pembinaan secara berjenjang,” ujar Uu.
Tema besar Haornas tahun 2018 ini adalah “Ayo Olahraga Bangun Indonesia.” Uu mengungkapkan tema ini mengandung makna mengajak masyarakat untuk berolahraga. Dengan berolahraga akan turut berprestasi membangun Indonesia secara keseluruhan, yakni membangun jiwa-jiwa yang sehat dan membangun badan yang kuat.
Pembangunan di dalam olahraga tidak hanya jasmani tetapi juga rohani, dengan sehat rohani kita berarti telah mendukung kebijakan presiden tentan revolusi mental,pungkasnya.(Red/Rls)
