Notification

×

Iklan

Iklan

Kadisdik Jabar Ingatkan Sekolah Ikuti Perkembangan Zaman di Era Revolusi Industri 4.0

Selasa, 25 September 2018 | 18:30 WIB Last Updated 2018-09-27T06:55:11Z
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM – Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah menjadi tuntutan di berbagai lini begitupun Dunia pendidikan di Jawa Barat harus mengikuti perkembangan zaman, apalagi kini memasuki era revolusi industri 4.0.

Hanya dengan cara itu, pendidikan di Jawa Barat bisa bersaing dan berkembang di kacah nasional. Dan salah satu caranya adalah dengan menghasilkan rumusan-rumusan langkah dalam proses pengunaan internet sehat di kalangan siswa.

Demikian hal itu dikatakan kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi saat menghadiri acara Penyusunan Program Internet Sehat untuk SMA, SMK dan SLB yang diselenggerakan oleh Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKomDik) Dinas Pendidikan Jawa Barat di Hotel Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (25/9/2018).

“Di era sekarang, kalau bahasa sundanya, kita haru ngigelan zaman, mengikuti perkembangan zaman. Kalau enggak, ya kita pasti dilewati (tidak berkembang). Ini harus dirumuskan sehingga pendidikan di Jawa Barat dapat menjadi yang terunggul dan menjadi yang terbaik, minimal di level Nasional,” ucap Hadadi seperti dikutip dari laman Dinas Pendidikan Jabar.

Hadadi menambahkan, secara nasional, peringkat Jawa Barat masih berada di peringkat empat, ini terlihat dari pencapaian Jawa Barat di ajang Olimpiade Sains Nasional dan Olimpiade Olahraga Siwa Nasional.

“Kita masih juara empat di tingkat nasional. Mari kita tingkatkan lagi kesatuan, baik SD, SMP, SMA, SMK dan SLB. Kita harus juara di seluruh satuan pendidikan, semua harus maju,” pungkas  Hadadi.

Program internet sehat ini merupakan turunan dari program Kementrian Teknologi dan Informasi (Kominfo) yang bekerja sama dengan ICT Watch.

Dikutip dari situs resmi Kominfo, Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Markplus Insight, jumlah pengguna internet Indonesia didominasi oleh generasi muda berusia 15-30 tahun.

Mereka berkomunikasi di dunia maya sama seperti mereka berkomunikasi di dunia nyata. Demikian juga informasi yang didapatkan semakin terbuka baik konten positif maupun negatif.

Pengaruh konten negatif sudah sering diberitakan di berbagai media berupa pemuatan gambar porno, perjudian, penipuan, pelecehan, pencemaran nama baik dan berita bohong.

Selain itu penggunaan jejaring sosial juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah cyberbullying yang biasanya menimpa anak-anak dan sesama remaja. Bahkan kejahatan dunia maya yang dikenal sebagai cybercrime sudah sampai pada peretasan situs-situs penting dalam negeri.

Untuk menghindari kejahatan di dunia maya, selalu ditekankan prinsip dasar yang harus diketahui dalam menggunakan internet.

Prinsip dasar di dunia nyata berlaku pula di dunia maya. Penggunaan internet secara sehat dan aman perlu ditanamkan semenjak dini melalui pembelajaran etika berinternet secara sehat (cyber ethics).(Red)







×
Berita Terbaru Update