Notification

×

Iklan

Iklan

Politisi PKB Jabar Soroti Prestasi Jokowi

Kamis, 21 Juni 2018 | 18:00 WIB Last Updated 2018-06-22T07:08:17Z

BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Orang nomor satu di Indonesia Presiden Joko Widodo hari ini (21 Juni-Red) genap berusia 57 tahun hari ini. Pria yang akrab disapa Jokowi itu, lahir pada Rabu Pon di Solo, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 silam.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini banyak mendapatkan ucapan selamat milad dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Jawa Barat.

Ketua F-PKB DPRD Jabar, Oleh Soleh memberikan ucapan selamat kepada Presiden Indonesia ke-7 itu. Tak lupa, Oleh juga mendo'akan yang terbaik bagi presiden yang memberi nama kabinetnya yakni Kabinet Kerja.

"Atas nama pribadi dan atas nama Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jabar, menghaturkan selamat ulang tahun yang ke 57 tahun. Semoga di sisa usianya, Allah berikan kekuatan untuk terus mengukir prestasi dan sejarah yang baik, dan dapat mewujudkan serta mengelola pemerintahan yang berkeadilan," kata
legislator daerah pemilihan Garut-Tasikmalaya ini  saat di hubungi wartawan Kamis (21/6).

Oleh menilai, Jokowi telah sukses membawa Indonesia ke jalur yang benar sesuai dengan keinginan founding father bangsa yakni negara berdaulat, mandiri, berkarakter dan disegani dunia.

Kerja nyata yang dilakukan Jokowi dapat dilihat dan dirasakan rakyat Indonesia. Tidak hanya yang tinggal di Jawa saja, kata Oleh, seluruh negeri dari Sabang sampai Merauke merasakan dampak kerja nyata dari Jokowi.

"Kanyaah (perhatian,red) Presiden Jokowi tidak hanya dirasakan oleh orang Jawa, tapi dapat dirasakan oleh orang Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Bahkan, orang Papua merasakan pembangunan infrastruktur yang adil dengan pola membangun dari desa, memberikan rasa keadilan bagi segenap rakyat Indonesia," ucap Oleh.

Ditambahkan politisi berlambang bintang sembilan ini menungkapkan dibalik semua kesuksesan yang ditorehkan Jokowi. Oleh juga menyebut kekurangan dari Jokowi. Kekurangan itu kata Oleh, misalnya dalam hal pengelolaan pendidikan dan keagamaan.

"Kekurangan pasti ada, di mana masih ada disparitas antara pendidikan formal dan non formal. Serta belum maksimalnya dalam membangun bidang spiritualitas," pungkasnya.(Ari/Red)
×
Berita Terbaru Update