Notification

×

Iklan

Iklan

Pengelolaan Sampah Jabar TPPAS Nambo Tiru Teknologi Swedia

Senin, 04 Juni 2018 | 16:08 WIB Last Updated 2018-06-05T09:10:32Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pengelolaan sampah di Jawa Barat (Jabar) mulai meniru negara-negara maju, seperti Swedia dan Korea Selatan. Sehingga saat ini Jabar mempunyai teknologi pengelolaan sampah yang terbaik satu-satunya dan pertama di Indonesia.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan, pengelolaan sampah di Swedia merupakan yang terbaik di dunia. Di negara itu bahkan kekurangan sampah dan harus impor sampah dari negara lain tetangga.

“Kita sekarang sudah punya teknologi pengelolaan sampah di tempat pembuangan dam pemrosesan akhir sampah (TPPAS) Nambo. Kita harus mencontoh negara maju seperti Swedia dalam pengelolaan sampah,” kata Aher di Gedung Sate, Senin (4/6/2018).

Tetapi, lanjutnya, proyek sampah di Nambo ini tidak menjadi pusat perhatian layaknya pembangunan bandara, bahkan ramainya tidak seperti pembangunan-pembangunan tol maupun infrastruktur-infrastruktur untuk gedung-gedung.

“Di Nambo sampah sudah bisa diolah menjadi bahan bakar untuk pembuatan semen. Bahan bakar itu akan dijual ke Indocement,” ucapnya.

Apa yang dilakukan dirinya (Aher) di Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Sampah (TPPAS) di Nambo Kabupaten Bogor itu demi menjadikan Jabar yang sehat tanpa polusi sampah.

Aher menegaskan, jika sampah dikelola dampaknya sangat luar biasa. Kata dia, Jabar tidak mungkin berbicara kesehatan tanpa berbicara pengelolaan sampah.

Sementara teknologi pengelolaan dan pemrosesan sampah yang digunakan di Nambo saat ini berasal dari Korea Selatan. Dengan teknologi itu, sampah diolah menjadi bahan bakar untuk produksi semen.

“Ini teknologi yang pertama di Indonesia. Belum ada yang menggunakan teknologi secanggih ini,” kata Aher.

Hasil pemrosesan itu direncanakan akan dijual ke PT Idocement sebagai ganti batu bara. Tetapi sampai saat ini masih dalam proses negosiasi penetapan harga jual.

“Indocement sudah sepakat kan menggunakan hasil pengelolaan sampah di Nambo. Tapi belum ada kesepakatan harga, mau berapa dijualnya ke mereka,” ucap Aher.

Sementara itu di tempat terpisah Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari dapil Depok dan Bekasi, M Hasbullah Rahmad mengatakan,secara bertahap sampah dari Kota Depok yang biasa ditampung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung akan dialihkan untuk dibuang ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo di Klapa Nunggal, Bogor, Jawa Barat.

Ini dilakukan karena keberadaan TPA Cipayung sudah tidak memadai dan overload sejak beberapa tahun terakhir dan secara bertahap nantinya TPA Cipayung di Depok akan benar-benar ditutup dan tidak digunakan lagi.

"Sebab semua sampah dari Kota Depok akan dibuang seluruhnya ke TPA Nambo. Kami di DPRD Jawa Barat sudah mengalokasikan dana cukup besar untuk pembangunan TPA Nambo ini," kata Hasbullah saat berbincang dengan wartawan.

Menurut Hasbullah, TPPAS Nambo akan menjadi TPA modern yang akan mengolah sampah yang masuk menjadi bahan bakar berupa briket.

"Briket dari sampah ini menjadi pengganti briket batubara. Ada mesin pengolahan di sana yang akan mengolah sampah menjadi briket," kata politisi dari PAN ini.

Ia mengatakan nantinya briket yang dihasilkan TPPAS Nambo akan dijual ke perusahaan Indocement. "Indocement sudah bersedia membeli semua briket hasil olahan sampah di TPA Nambo,"Pungkas Hasbullah.(Ari/Red)
.








×
Berita Terbaru Update