Notification

×

Iklan

Iklan

Masyarakat Miskin Butuh Akses Air Bersih dan Sanitasi

Rabu, 09 Mei 2018 | 17:39 WIB Last Updated 2018-05-09T10:39:12Z
LOKAKARYA NASIONAL - Ratusan peserta dari berbagai daerah mengikuti lokakarya nasional FIELD - IWINS di Hotel Manhattan, Grand Capinton Ballroom, Jalan Prof Dr Satrio No 1 Kav 22, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018)
JAKARTA,LENTERAJABAR.COM-Masyarakat Miskin Butuh Akses Air Bersih dan Sanitasi
Air bersih dan sanitasi bagi masyarakat miskin perlu mendapat perhatian serius. Kebutuhan akses air bersih dan sanitasi tersebut bisa terwujud apabila ada sinergi serta kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan.

Hal itu terungkap dalam Lokakarya Nasional FIELD-IWINS di Hotel Manhattan, Grand Capinton Ballroom, Jalan Prof Dr Satrio No 1 Kav 22, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018).

Program Manager IWINS, Arief Lukman Halim, mengatakan, untuk mewujudkan air bersih dan sanitasi, para pihak yang berkepentingan tak bisa jalan sendiri-sendiri. Perlu kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan para pihak yang berkepentingan.

Paling penting, gerakan air bersih dan sanitasi harus menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunannya. "Masyarakat merupakan pelaku utama dalam penyediaan air bersih dan sanitasi. Masyarakat sendiri yang merumuskan permasalahan dan bagaimana mengatasinya," katanya.

Untuk mewujudkan kemandirian masyarakat, perlu pendampingan yang intensif. Satu di antara pendekatan yang sudah berhasil dilakukan melalui sekolah lapangan, sebagaimana yang dilakukan di Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

"Kami melakukan edukasi kepada masyarakat. Edukasi ini melalui pendekatan sekolah lapangan, dakwah, dan teater rakyat," ujarnya.

Inovasi pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan sekolah lapangan tersebut bisa terlaksana melalui penguatan Jejaring Masyarakat untuk Air Bersih dan Sanitasi (JEMARIS).

Koordinator JEMARIS, Moch Rifai, mengatakan, berharap pemerimtah selalu mendukung upaya kelompok masyarakat dalam mewujudkan air bersih dan sanitasi. "Kami sangat mendukung Universal Access 100-0-100 serta SGD 2030," tambahnya.

Sekretaris Board Yayasan FIELD, Alifah Sri Lestari, mengungkapkan, gerakan air bersih dan masyarakat di Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat dan pondok pesantren.

"Upaya ini bisa meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap air bersih dan sanitasi yang lebih baik melalui pendekatan sekolah lapangan. FIELD-IWINS siap membantu pengembangan sekolah lapangan di masa mendatang," ujarnya.

Agreement Officer USAID Indonesia, Albert Carrera, mengapresiasi metode sekolah lapangan dalam gerakan air bersih dan sanitasi. "Sekolah lapangan mendorong masyarakat punya ide-ide inovatif dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia," katanya.(Red/Rls)




×
Berita Terbaru Update