Notification

×

Iklan

Iklan

Legislator Hermanto Terima Kunjungan Parlemen Azerbaijan

Minggu, 06 Mei 2018 | 19:31 WIB Last Updated 2018-05-07T01:01:58Z

JAKARTA,LENTERAJABAR.COM-Anggota DPR Hermanto, belum lama ini menerima kunjungan Delegasi Azerbaijan yang dipimpin oleh anggota parlemen Mrs. Ganira Pashyayeva. Dalam kunjungan ini, parlemen azerbaijan membawa serta kelompok bisnis perempuan, akademisi dan NGO. Delegasi didampingi Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Tamerlan Qarayev.

Dalam sambutannya, Ganira mengapreasi sambutan hangat tuan rumah terhadap kunjungan delegasinya. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan DPR RI atas penegakan keadilan dalam konflik Nagorno-Karabakh pada masa lalu.

"Dalam konflik tersebut banyak masyarakat Khojaly yang dibunuh akibat invasi Armenia. Masjid-masjid juga banyak yang dirusak", ujarnya.

Secara politik, lanjutnya, hubungan bilateral kedua negara seperti saudara (kakak- adik) sehingga delegasi Azerbaijan dapat meminta dukungan Indonesia dengan nyaman. "Indonesia dan Azerbaijan memiliki kedekatan terutama kesamaan masyarakatnya yang mayoritas sama –sama muslim", ucapnya.

Lebih jauh ia meminta agar rencana pembukaan rute penerbangan Jakarta - Baku dapat segera direalisasikan. "Bila telah dibuka akan dapat mendorong kerjasama pariwisata terutama perjalanan umroh. Selain itu, di Azerbaijan terdapat makam Seyid Yahya AL- Bakuvi yang terkenal", paparnya.

Bahasa Indonesia, lanjutnya, dipelajari secara serius di universitas Azerbaijan. "Kami berharap Indonesia melakukan hal yang sama, membuka pelajaran bahasa Azerbaijan untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara", ujarnya.

Kunjungan ini juga dalam rangka menjajaki kerja sama di bidang kesehatan dan meperkuat hubungan bisnis terutama hubungan pengusaha perempuan kedua negara. "Pemberdayaan perempuan menjadi bagian strategi ekonomi nasional di Azerbaijan", kata Ganira.

Dalam sambutan balasannya, Hermanto mengapresiasi kunjungan delegasi Azerbaijan. Kunjungan ini merupakan balasan dari kunjungan Parlemen Indonesia ke Azerbaijan pada 18-24 April 2017 lalu.

"Indonesia menyetujui kedekatan hubungan kedua negara seperti layaknya saudara. Azerbaijan memiliki kesamaan sejarah dan corak masyarakat yang sama dengan Indonesia. Kami juga mengapresiasi keseriusan Azerbaijan dalam mengembangkan studi bahasa dan budaya Indonesia di Azerbaijan", papar Hermanto.

Dalam kaitan konflik Nagorno – Karabakh dan tragedi Khojaly, katanya, Indonesia berempati terhadap pembantaian warga dan perusakan masjid di Khojaly tersebut. "Secara konstitusi, Indonesia memang harus memiliki peran aktif dalam memelihara ketertiban dan perdamaian internasional. Mendukung penyelesaian konflik dan menuntut keadilan agar kehidupan di Azerbaijan menjadi damai", papar lagislator Fraksi PKS dari dapil Sumatera Barat I ini.

Adapun soal pembukaan rute penerbangan Jakarta - Baku dan pelajaran bahasa Azerbaijan, Hermanto menyebutkan mendukung maksud baik tersebut.(Red/Rls)
×
Berita Terbaru Update