Notification

×

Iklan

Iklan

Pembiayaan 1.600 Rumah Bersubsidi pada 2018 di Bidik BJB Syariah

Senin, 19 Maret 2018 | 18:46 WIB Last Updated 2018-03-21T11:51:43Z
BANDUNG, LENTERAJABAR.COM-Dalam upaya mengembangkan core bisnisnya bank bjb syariah menargetkan mampu membiayai kredit pemilikan rumah (KPR) Sejahtera sebanyak 1.600 unit atau sekitar Rp 160 miliar pada 2018 ini.

Menurut Direktur bank bjb syariah Indra Falatehan mengatakan pihaknya sudah ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai salah satu bank pelaksana dalam menyalurkan KPR Sejahtera atau hunian bersubsidi melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP),jelasnya di Bandung (14/3).

Lebih lanjut  dikatakannya,"Kami menargetkan bisa membiayai sekitar 1.600 rumah, itu sekitar Rp160 miliar. Kami sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian PUPR akhir tahun lalu,” papar Indra.

Indra mengemukakan pembiayaan hunian bersubsidi ini sudah sejalan dengan program pemerintah dalam penyediaan rumah dengan harga terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Apalagi, lanjut Indra, jumlah kebutuhan hunian di Jawa Barat masih tinggi. “Mudah-mudahan kami bisa membantu MBR memiliki hunian yang terjangkau,” jelasnya.

Ditambahkanya pada akhir Desember 2017 lalu, bank bjb syariah bersama sejumlah bank pelaksana lain meneken nota kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) mengenai penyaluran KPR Sejahtera FLPP 2018,terang Indra.

Kementerian PUPR melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Ditjen Pembiayaan Perumahan pada 2018 akan menyalurkan KPR Subsidi melalui program FLPP bagi sebanyak 42.326 unit rumah bagi MBR.

Dari rencana itu, dana yang disalurkan sebesar Rp4,5 triliun. Terdiri Rp2,2 triliun berasal dari DIPA dan Rp2,3 triliun dari optimalisasi pengembalian pokok.

Indra mengatakan bank bjb syariah termasuk peringkat lima besar yang mendapatkan porsi banyak untuk menyalurkan KPR Sejahtera itu.
Data Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menunjukkan bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan atau defisit pemenuhan rumah mencapai 11 juta unit.

Selain pembangunan hunian oleh swasta, peran pemerintah melalui penyediaan rumah bersubsidi sangat diperlukan untuk mengurangi angka defisit tersebut.(Red)
×
Berita Terbaru Update