BANDUNG, LENTERAJABAR.COM-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengungkapkan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Jawa Barat merupakan sasaran antara untuk mencapai sasaran utama yakni memenangkan Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia.
Sehingga kata Mulyadi, Pilkada Kabupaten/Kota dan Provinsi menjadi sasaran antara yang harus dimenangkan,demi tercapainya sasaran utama.Berdasarkan data pada Pileg 2014 lalu partai Gerindra mendapat 140 kursi di DPRD kabupaten/kota, 11 kursi DPRD provinsi dan 10 kursi DPR RI.
Pada pileg 2019, logikanya semua akan bertambah karena kami diuntungkan pelaksanaannya yang bersamaan dengan Pilpres. Data pilpres 2014 menunjukkan bahwa Pak Prabowo menang cukup besar di Jabar. Kami ingin menang lebih besar lagi pada Pilpres 2019," terangnya.
Menurut Mulyadi,"Gerinda Jawa Barat memiliki komitmen bahwa Pilkada di Jawa Barat itu adalah sasaran antara, dan sasaran utama kita Pilpres. Kalau ingin memenangkan Prabowo maka sasaran antaranya juga di menangkan dulu,"kata mantan Anggota DPR RI ini kepada wartawan di Bandung, Kamis (15/3).
Mulyadi menjelaskan, proses tersebut merupakan konteks anak tangga, dimana Prabowo Subianto di tangga paling tinggi sebagai sasaran utama, dan Kepala Daerah di Kabupaten/Kota serta Provinsi di anak tangga sebagai sasaran antara yang harus dimenangkan.
"Konteks hierarkinya pada saat anak tangga itu terbuat dan terbentuk karena kepala-kepala daerah dari kita maka Prabowo insya Allah kita perjuangkan dan dimenangkan untuk menjadi Presiden," jelasnya.
Sehingga, program aksi dan visi-misi Partai Gerindra dan upaya untuk menjalankan program dalm mensejahterakan masyarakat akan lebih mudah di eksekusi, karena di bawah diisi oleh orang-orang Gerindra yang sudah paham dengan visi-misi partai.
"Yang pasti kita makin memperkuat kerja-kerja mesin partai, memperbanyak langkah-langkah konsolidasi dan mengingatkan seluruh kader, struktur, setiap fraksi untuk segera bergerak mensosialisasikan Prabowo," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Internal Partai Gerindra Daddy Rohanady menyatakan, kemenangan di Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 Juni 2018 merupakan anak tangga menuju kemenangan pada 2019.
Lebih lanjut dikatakan politisi Gerindra yang juga wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar, sebabnya semua unsur yang ada di dalam Partai Gerindra dituntut bekerja ekstra keras. Kemenangan yang ingin diraih itu haruslah kemenangan yang terencana. Artinya, semua harus dipersiapkan," kata dia.
Menurut Daddy, semua tingkatan struktur harus berjuang maksimal sesuai tingkatannya masing-masing dan begitu pula dengan anggota dewan. Anggota DPRD, baik kabupaten/kota maupun provinsi harus memenang di daerah pemilihannya masing-masing.
Ditambahkannya hal yang sama juga menjadi kewajiban para anggota Fraksi Gerindra DPR RI dapil Jabar yang berjumlah sepuluh orang," tutur seraya mengatakan, para anggota fraksi Gerindra DPR akan menghimpun semua relawan pendukung pasangan calon gubernur Asyik dalam satu rumah juang yang dinamakan "Roemah Kijang",papar wakil rakyat daerah pemilihan Cirebon-Indramayu ini.
Dia menyatakan, hal itu memang bukan kerja ringan dan pertarungan pada Pilkada 2018 pasti seru. Kami bertekad memanangkan Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jawa Barat 2018 terlebih dulu. "Setelah itu, Prabowo Presiden RI menjadi harga mati seperti yang tadi dideklarasikan," pungkas Daddy.(Ari/Red)
Sehingga kata Mulyadi, Pilkada Kabupaten/Kota dan Provinsi menjadi sasaran antara yang harus dimenangkan,demi tercapainya sasaran utama.Berdasarkan data pada Pileg 2014 lalu partai Gerindra mendapat 140 kursi di DPRD kabupaten/kota, 11 kursi DPRD provinsi dan 10 kursi DPR RI.
Pada pileg 2019, logikanya semua akan bertambah karena kami diuntungkan pelaksanaannya yang bersamaan dengan Pilpres. Data pilpres 2014 menunjukkan bahwa Pak Prabowo menang cukup besar di Jabar. Kami ingin menang lebih besar lagi pada Pilpres 2019," terangnya.
Menurut Mulyadi,"Gerinda Jawa Barat memiliki komitmen bahwa Pilkada di Jawa Barat itu adalah sasaran antara, dan sasaran utama kita Pilpres. Kalau ingin memenangkan Prabowo maka sasaran antaranya juga di menangkan dulu,"kata mantan Anggota DPR RI ini kepada wartawan di Bandung, Kamis (15/3).
Mulyadi menjelaskan, proses tersebut merupakan konteks anak tangga, dimana Prabowo Subianto di tangga paling tinggi sebagai sasaran utama, dan Kepala Daerah di Kabupaten/Kota serta Provinsi di anak tangga sebagai sasaran antara yang harus dimenangkan.
"Konteks hierarkinya pada saat anak tangga itu terbuat dan terbentuk karena kepala-kepala daerah dari kita maka Prabowo insya Allah kita perjuangkan dan dimenangkan untuk menjadi Presiden," jelasnya.
Sehingga, program aksi dan visi-misi Partai Gerindra dan upaya untuk menjalankan program dalm mensejahterakan masyarakat akan lebih mudah di eksekusi, karena di bawah diisi oleh orang-orang Gerindra yang sudah paham dengan visi-misi partai.
"Yang pasti kita makin memperkuat kerja-kerja mesin partai, memperbanyak langkah-langkah konsolidasi dan mengingatkan seluruh kader, struktur, setiap fraksi untuk segera bergerak mensosialisasikan Prabowo," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Internal Partai Gerindra Daddy Rohanady menyatakan, kemenangan di Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 Juni 2018 merupakan anak tangga menuju kemenangan pada 2019.
Lebih lanjut dikatakan politisi Gerindra yang juga wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar, sebabnya semua unsur yang ada di dalam Partai Gerindra dituntut bekerja ekstra keras. Kemenangan yang ingin diraih itu haruslah kemenangan yang terencana. Artinya, semua harus dipersiapkan," kata dia.
Menurut Daddy, semua tingkatan struktur harus berjuang maksimal sesuai tingkatannya masing-masing dan begitu pula dengan anggota dewan. Anggota DPRD, baik kabupaten/kota maupun provinsi harus memenang di daerah pemilihannya masing-masing.
Ditambahkannya hal yang sama juga menjadi kewajiban para anggota Fraksi Gerindra DPR RI dapil Jabar yang berjumlah sepuluh orang," tutur seraya mengatakan, para anggota fraksi Gerindra DPR akan menghimpun semua relawan pendukung pasangan calon gubernur Asyik dalam satu rumah juang yang dinamakan "Roemah Kijang",papar wakil rakyat daerah pemilihan Cirebon-Indramayu ini.
Dia menyatakan, hal itu memang bukan kerja ringan dan pertarungan pada Pilkada 2018 pasti seru. Kami bertekad memanangkan Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jawa Barat 2018 terlebih dulu. "Setelah itu, Prabowo Presiden RI menjadi harga mati seperti yang tadi dideklarasikan," pungkas Daddy.(Ari/Red)