Notification

×

Iklan

Iklan

Wakapolri Bersama Jajaran Mabes Soan Ke Ulama Korban Penganiayaan

Rabu, 21 Februari 2018 | 14:00 WIB Last Updated 2018-02-21T07:02:38Z
CICALENGKA,LENTERAJABAR.COM-Wakapolri Komjen Syafruddin mengunjungi KH Umar Basri (60) yang pernah menjadi korban penganiayaan. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. KH Umar Basri atau Mama sapaan akrab Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Cicalengka Kabupaten Bandung, Rabu (21/2/2018).

Kedatangan Syafrudin bersama jajaran Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Bandung disambut oleh unsur Muspida Kabupaten Bandung dan keluarga besar Pesantren Al-Hidayah dengan diiringi selawat dari para santri.

Jendral bintang tiga ini langsung menemui Mama sapaan karib KH Umar Basri. Ia sungkem kepada Mama. "Alhamdulillah sudah sehat," kata Syafrudin membuka pembicaraan.

Salah satu perwakilan keluarga membeberkan kondisi Mama Umar kepada orang nomor dua di Mabes Polri itu "Sudah sehat, walaupun masih kontrol, kami atas nama keluarga besar mengucapkan terimakasih atas dorongan dan doa dari semua pihak," ujar Mama diwakili.

"Alhamdulillah sudah sehat," kata Syafrudin membuka pembicaraanSalah satu perwakilan keluarga membeberkan kondisi Mama Umar kepada orang nomor dua di Mabes Polri itu "Sudah sehat, walaupun masih kontrol, kami atas nama keluarga besar mengucapkan terimakasih atas dorongan dan doa dari semua pihak," ujar Mama diwakili.

Ia mengungkapkan Mama Umar kini sudah dapat kembali beraktivitas seperti biasa. "Sekarang alhamdullilah, pengajian sampai hari ini tidak berhenti. Begitupun yang melayat, hari ini terus berdatangan, begitupun bantuan moril," ungkapnya.

Meski sudah dinyatakan sehat, mata sebelah kiri belum bisa terbuka secara normal. Komunikasi sudah lancar, meskipun harus diwakilkan dengan cara membisik kepada anggota keluarganya.
"Tinggal traumanya. Keluarga besar di sini banyak mengucapkan terimakasih," tambahnya.

Wakapolri Komjen Syafruddin memastikan kejadian serupa tidak akan kembali terjadi. "Insya Allah tidak akan terjadi, ada Pak Kapolres, Pa Sekda semua bersama-sama ikut mengamankan dan mencegah. Juga DKM dan MUI menjaga bersama-sama. Ini pelajaran, yang pertama dan yang terakhir," ujarnya.

Syafruddin menyatakan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman dibutuhkan sinergitas antara masyarakat dan polisi.

"Polri tidak akan berhasil tanpa dukungan kuat dari masyarakat, tanpa dukungan kuat dari ulama, ustaz, tokoh ulama lainnya. Keberhasilan ini akan kita capai mana kala (diwujudkan) bersama-sama," ungkapnya.

Kedatangannya ke Pesantren Al-Hidayah sekaligus ingin memastikan aktivitas pesantren pasca penganiayaan Mama Umar kembali normal. Pihaknya mengaspresiasi kepada jajaranPolda Jabar dan Polres Badung yang gerak cepat melakukan pengungkapan kasus tersebut.

Menurutnya pengungkapan nya cepat tidak kurang dari lima jam. Pencegahan perlu, serta kerjasama semua pihak,tuturnya seraya mengatakan Polri sudah melakukan langkah-langkah progresif untuk memberikan perlindungan kepada warga negara.

Ditambahkan Syafruddin,langkah polri sudah melakukan langkah-langkah yang sangat progresif bahkan bapak presiden dan wakil presiden memerintahkan untuk menjamin keamanan kepada seluruh ulama, tokoh agama yang lain, semua tempat ibadah, tempat fasilitas umum dan lainya," pungkasnya.(Red)

×
Berita Terbaru Update