BANDUNG,LENTERAJABAR.COM- Strategi Pasangan calon (paslon) Cagub dan Cawagub Jabar Sudrajat - Ahmad Syaikhu (Asyik) menargetkan menang mutlak di wilayah Pantura, Jabar. Melalui kader partai pengusungnya, pasangan Asyik yakin dapat menang di Pantura.
Sudrajat mengatakan militansi para kader dari partai pengusung yakni Gerindra, PKS dan PAN telah terbukti baik. Sehingga ia meyakini targetnya menang di wilayah dapil VIII yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu itu.
"Saya yakin dengan kinerja mesin partai pengusung Asyik akan menyempurnakan kemenangan di Dapil VIII, umumnya di Jawa Barat," katanya Sudrajat berdasarkan rilis yang diterima detikcom, Rabu (28/2/2018).
Sudrajat menuturkan secara keseluruhan potensi kekuatan pasangan Asyik di Jabar dari koalisi Gerindra, PAN dan PKS cukup besar yakni mencapai 5,6 juta. Apalagi bila ditambah suara dari PPP dan PBB, potensi kekuatan dapat mencapai 6,1 juta.
Oleh karenanya, dengan kekuatan tersebut, ia meyakini dapat memenangkan kontestasi Pilgub Jabar 2018.
"Dengan dukungan suara partai yang berkoalisi, saya yakin bisa memenangkan Pilgub Jabar," katanya.
Sementara Sekretaris Jendral DPP Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan mesin partainya akan berjalan maksimal dalam Pilgub Jabar ini. Ada tiga pola strategi yang akan dilakukan guna mewujudkan kemenangan di Jabar.
Pertama, kata Muzani, pengurus ranting harus mendata semua pemilih di setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang jumlahnya 500 orang. Pengurus harus mendata pemilih yang benar-benar akan memilih pasangan Asyik.
Pola kedua, sambung dia, memilah pemilih yang belum menentukan pilihan dan yang tidak memilih Asyik. Ranting, katanya, mengarahkan pemilih yang belum menentukan pilihannya agar memilih pasangan Asyik.
"Yang tidak memilih biarkan, nah kita yakinkan kepada pemilih yang belum menentukan pilihan ini agar memilih Asyik dengan kampaye yang sehat," tuturnya.
Sementara pola ketiga yaitu mengamankan pemilih yang sudah pasti memilih pasangan Asyik serta mengamankan perolehan suara di TPS. Hal itupun menjadi tugas para saksi yang ditunjuk oleh partai nanti.
"Jangan sampai suara yang sudah didapat hilang di TPS, jadi nanti suara harus utuh dengan data yang kita sudah pegang," ucapnya.
Muzani menambahkan pasangan Asyik menargetkan menang telak dengan selisih yang besar. Sebab berdasarkan peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) disebutkan paslon berhak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) apabila selisih perolehan suara maksimal 2 persen.
"Jadi harus menang dengan selisih di atas dua persen, bahkan harus telak agar tidak ada gugatan ketika ada hasil pemenang nanti," pungkas Muzani.
Sudrajat mengatakan militansi para kader dari partai pengusung yakni Gerindra, PKS dan PAN telah terbukti baik. Sehingga ia meyakini targetnya menang di wilayah dapil VIII yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu itu.
"Saya yakin dengan kinerja mesin partai pengusung Asyik akan menyempurnakan kemenangan di Dapil VIII, umumnya di Jawa Barat," katanya Sudrajat berdasarkan rilis yang diterima detikcom, Rabu (28/2/2018).
Sudrajat menuturkan secara keseluruhan potensi kekuatan pasangan Asyik di Jabar dari koalisi Gerindra, PAN dan PKS cukup besar yakni mencapai 5,6 juta. Apalagi bila ditambah suara dari PPP dan PBB, potensi kekuatan dapat mencapai 6,1 juta.
Oleh karenanya, dengan kekuatan tersebut, ia meyakini dapat memenangkan kontestasi Pilgub Jabar 2018.
"Dengan dukungan suara partai yang berkoalisi, saya yakin bisa memenangkan Pilgub Jabar," katanya.
Sementara Sekretaris Jendral DPP Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan mesin partainya akan berjalan maksimal dalam Pilgub Jabar ini. Ada tiga pola strategi yang akan dilakukan guna mewujudkan kemenangan di Jabar.
Pertama, kata Muzani, pengurus ranting harus mendata semua pemilih di setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang jumlahnya 500 orang. Pengurus harus mendata pemilih yang benar-benar akan memilih pasangan Asyik.
Pola kedua, sambung dia, memilah pemilih yang belum menentukan pilihan dan yang tidak memilih Asyik. Ranting, katanya, mengarahkan pemilih yang belum menentukan pilihannya agar memilih pasangan Asyik.
"Yang tidak memilih biarkan, nah kita yakinkan kepada pemilih yang belum menentukan pilihan ini agar memilih Asyik dengan kampaye yang sehat," tuturnya.
Sementara pola ketiga yaitu mengamankan pemilih yang sudah pasti memilih pasangan Asyik serta mengamankan perolehan suara di TPS. Hal itupun menjadi tugas para saksi yang ditunjuk oleh partai nanti.
"Jangan sampai suara yang sudah didapat hilang di TPS, jadi nanti suara harus utuh dengan data yang kita sudah pegang," ucapnya.
Muzani menambahkan pasangan Asyik menargetkan menang telak dengan selisih yang besar. Sebab berdasarkan peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) disebutkan paslon berhak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) apabila selisih perolehan suara maksimal 2 persen.
"Jadi harus menang dengan selisih di atas dua persen, bahkan harus telak agar tidak ada gugatan ketika ada hasil pemenang nanti," pungkas Muzani.