BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar kembali menekankan mengenai pentingnya netralitas para Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang dimulainya tahapan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.
"Saya mengingatkan seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk selalu memegang teguh sumpah, menjaga netralitas, dan martabat sebagai PNS," kata Deddy Mizwar dalam siaran persnya di Bandung kemarin.
Menurut Deddy berdasarkan, perundang-undangan sebagai sumber hukum positif telah mengatur untuk mencegah adanya politisasi birokrasi dan politik balas budi,tuturnya seraya menambahkan,siapa pun calonnya, haram hukumnya bagi ASN terlibat dalam politik praktis,tegas Wagub.
Lebih lanjut dikatakannya,oleh sebab itu ASN harus kuat, jangan terpecah-belah, jangan termobilisasi oleh kekuatan politik manapun, apalagi sampai sikut kiri-sikut kanan demi kepentingan politik,ujar Demiz sapaan pria ini.
Untuk itu, pada kesempatan ini Wagub mengajak para abdi negara untuk membangun kebersamaan dan kepedulian untuk saling mengingatkan."Jika ada sesama kita yang terlihat condong ke kiri atau ke kanan, kita ingatkan agar kembali lurus," tuturnya.
"Mari kita hadirkan paradigma Pilkada yang sehat, yaitu Pilkada yang bebas dari intervensi politik terhadap birokasi, Pilkada yang demokratis, jujur, adil, bersih, dan bermartabat, sehingga Insya Allah menghasilkan pemimpin yang amanah dan diridhoi Allah SWT,"pungkasnya.(Red/Hms)
"Saya mengingatkan seluruh PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk selalu memegang teguh sumpah, menjaga netralitas, dan martabat sebagai PNS," kata Deddy Mizwar dalam siaran persnya di Bandung kemarin.
Menurut Deddy berdasarkan, perundang-undangan sebagai sumber hukum positif telah mengatur untuk mencegah adanya politisasi birokrasi dan politik balas budi,tuturnya seraya menambahkan,siapa pun calonnya, haram hukumnya bagi ASN terlibat dalam politik praktis,tegas Wagub.
Lebih lanjut dikatakannya,oleh sebab itu ASN harus kuat, jangan terpecah-belah, jangan termobilisasi oleh kekuatan politik manapun, apalagi sampai sikut kiri-sikut kanan demi kepentingan politik,ujar Demiz sapaan pria ini.
Untuk itu, pada kesempatan ini Wagub mengajak para abdi negara untuk membangun kebersamaan dan kepedulian untuk saling mengingatkan."Jika ada sesama kita yang terlihat condong ke kiri atau ke kanan, kita ingatkan agar kembali lurus," tuturnya.
"Mari kita hadirkan paradigma Pilkada yang sehat, yaitu Pilkada yang bebas dari intervensi politik terhadap birokasi, Pilkada yang demokratis, jujur, adil, bersih, dan bermartabat, sehingga Insya Allah menghasilkan pemimpin yang amanah dan diridhoi Allah SWT,"pungkasnya.(Red/Hms)