BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Menjelang pemilukada 2018 mendatang ,berbagai manuver dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menurunkan famor kandidat yang di usung partai.
Hal tersebut seperti tudingan yang di tujukan kepada bakal calon gubernur (Balongub) dari Partai Golkar Dedi Mulyadi dari sebagian ulama yang mengatakan bakal calon gubernur tersebut kurang berpihak kepada agama ditanggapi Sekretaris DPD Partai Golkar Ade Barkah Surahman sebagai tuduhan yang tidak mendasar.
Menurutnya, selama menjadi Bupati Purwakarta Dedi Muyadi (Demul) telah menjabat selama dua periode. Sehingga, kepercayaan masyarakat Purwakarta yang dikenal sangat agamis memberikan kepercayaannya kepada Dedi sudah terbukti selama dua priode kepemimpinan.
”Ini kan sebagai bukti, kalau melihat masyarakat yang mayoritas Islam dan agamis Pak Dedi terpilih kembali pada periode kedua dalam Pilkada lalu,” jelas Ade kepada wartawan di Gedung DPRD Jabar jalan Diponegoro no 27 Kota Bandung, Senin kemarin (7/6).
Lebih lanjut dikatakannya,bila ada yang tidak sependapat dengan Dedi, kata dia, seharusnya para ulama tidak lantas menyuarakan ke depan publik. Sehingga, akan membuat gaduh stabilitas politik di Jabar.
Ade menuturkan, dalam berdemokrasi adalah sebuah pilihan. Sehingga bila tidak sependapat, itu adalah hak setiap orang untuk mendukung calon lainnya.”Jadi jangan memaksakan pendapatnya dengan tujuan untuk diamini masyarakat lain. Kalau tidak suka, cukup memilih calon lain, selesai persoalan,”ujar wakil rakyat daerah pemilihan Cianjur ini.
Ditambahkan Ade, tindakan dengan menyudutkan salah satu calon gubernur ini sangat lucu. Sebab, saat ini banyak orang yang tidak suka pada seseorang kemudian melakukan tindakan yang memaksakan kehendaknya.
”Saya tegaskan lagi, kalau memang tidak mendukung ataupun tidak suka, jangan menjustifikasi secara general. Terlebih lagi, di Purwakarta kan muslim juga mayoritas, berarti selama ini masyarakat Purwakarta percaya pada Dedi Mulyadi,menonjolkan seni budaya merupakan sebagai hal yang wajar dan tidak perlu berlebihan-lebihkan. Apalagi dalam iklim demokrasi,jelas wakil ketua DPRD Jabar ini. (Red)