BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Data Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara tahun 2015, sektor UMKM Indonesia menempati urutan dibawah Thailand. Dimana, Thailand memiliki perkembangan UMKM yang menempati urutan ke-58 di dunia, sedangkan Indonesia menempati urutan ke-100. Dari data yang ada, pelaku usaha di Jawa Barat masih dibawah 2 % dari total penduduk provinsi Jawa Barat.
“Target Wirausaha Baru 2014 hingga 2017 untuk provinsi Jawa Barat yaitu 100 ribu, yang disebarkan ke 13 dinas di lingkungan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan Disparbud Jabar dalam hal ini Balai Pengembangan Kemitraan SDM Kepariwisataan dan Kebudayaan telah melatih Wirausaha Baru dari tahun 2015 hingga 2017 mencapai 5117 orang, dengan jumlah yang sudah disertifikasi balai 264 orang. Dari angka 5117 ini,
Berdasarkan 43 jenis pelatihan yang dilaksanakan Balai Pengembangan Kemitraan SDM Kepariwisataan dan Kebudayaan. Untuk tahun ini 2017, melatih peserta sebanyak 80 peserta, 40 pelatihan di Pangandaran dan 40 peserta di Ciletuh Sukabumi,” jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida SH, M.Si dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Balai Pengembangan Kemitraan SDM Kepariwisataan dan Kebudayaan Drs. Rusyandi M.Si dalam kegiatan Wirausaha Baru Bidang Pariwisata yang digelar 16-19 Mei 2017 di Hotel Tirta Bahari, Kab. Pangandaran.
Ia menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas pelaku usaha bidang pariwisata ini berasal dari pribadi masyarakat maupun dari luar pribadi masyarakat itu sendiri seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk “Locus of Control”, kreativitas, keinovasian, implementasi dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausahawan yang besar.
Untuk proses menumbuhkembangkan Wirausaha Baru yang potensial, lanjutnya, akan sangat dipengaruhi oleh keragaman budaya dan khazanah pariwisata yang tumbuh dan berkembang di masyarakat saat ini. Kekayaan yang dimiliki merupakan potensi yang sungguh sangat luar biasa dapat dijadikan sebagai asset dan daya dukung terhadap penguatan pelaku usaha yang bermitra.
Diharapkan, dengan kegiatan penciptaan 100 ribu Wirausaha Baru ini, mampu melahirkan ide-ide kreatif maupun rekomendasi yang dapat memberikan alternatif dalam membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung terhadap pencapaian target tersebut.
Kegiatan pencetakan 100 ribu Wirausaha Baru bidang pariwisata tahun ini diikuti oleh 40 orang peserta, yang merupakan para pelaku wirausaha bidang kuliner dan cinderamata yang terdapat di Kab. Pangandaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong sektor ekonomi masyarakat menjadi lebih baik lagi khususnya di Kabupaten Pangandaran umumnya di Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, motivasi, inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam implementasi pengelolaan wirausaha dalam bidang pariwisata. Serta, mengefektifkan para peserta pelatihan pencetakan 100 ribu Wirausaha Baru bidang pariwisata agar lebih memiliki rasa kebersamaan yang harmonis dalam menjunjung nilai-nilai kreatifitas dalam pengembangan wirausaha baru khususnya di sektor kepariwisataan di Jawa Barat. (Red/Hfa)
“Target Wirausaha Baru 2014 hingga 2017 untuk provinsi Jawa Barat yaitu 100 ribu, yang disebarkan ke 13 dinas di lingkungan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan Disparbud Jabar dalam hal ini Balai Pengembangan Kemitraan SDM Kepariwisataan dan Kebudayaan telah melatih Wirausaha Baru dari tahun 2015 hingga 2017 mencapai 5117 orang, dengan jumlah yang sudah disertifikasi balai 264 orang. Dari angka 5117 ini,
Berdasarkan 43 jenis pelatihan yang dilaksanakan Balai Pengembangan Kemitraan SDM Kepariwisataan dan Kebudayaan. Untuk tahun ini 2017, melatih peserta sebanyak 80 peserta, 40 pelatihan di Pangandaran dan 40 peserta di Ciletuh Sukabumi,” jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida SH, M.Si dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Balai Pengembangan Kemitraan SDM Kepariwisataan dan Kebudayaan Drs. Rusyandi M.Si dalam kegiatan Wirausaha Baru Bidang Pariwisata yang digelar 16-19 Mei 2017 di Hotel Tirta Bahari, Kab. Pangandaran.
Ia menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas pelaku usaha bidang pariwisata ini berasal dari pribadi masyarakat maupun dari luar pribadi masyarakat itu sendiri seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk “Locus of Control”, kreativitas, keinovasian, implementasi dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausahawan yang besar.
Untuk proses menumbuhkembangkan Wirausaha Baru yang potensial, lanjutnya, akan sangat dipengaruhi oleh keragaman budaya dan khazanah pariwisata yang tumbuh dan berkembang di masyarakat saat ini. Kekayaan yang dimiliki merupakan potensi yang sungguh sangat luar biasa dapat dijadikan sebagai asset dan daya dukung terhadap penguatan pelaku usaha yang bermitra.
Diharapkan, dengan kegiatan penciptaan 100 ribu Wirausaha Baru ini, mampu melahirkan ide-ide kreatif maupun rekomendasi yang dapat memberikan alternatif dalam membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung terhadap pencapaian target tersebut.
Kegiatan pencetakan 100 ribu Wirausaha Baru bidang pariwisata tahun ini diikuti oleh 40 orang peserta, yang merupakan para pelaku wirausaha bidang kuliner dan cinderamata yang terdapat di Kab. Pangandaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong sektor ekonomi masyarakat menjadi lebih baik lagi khususnya di Kabupaten Pangandaran umumnya di Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, motivasi, inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam implementasi pengelolaan wirausaha dalam bidang pariwisata. Serta, mengefektifkan para peserta pelatihan pencetakan 100 ribu Wirausaha Baru bidang pariwisata agar lebih memiliki rasa kebersamaan yang harmonis dalam menjunjung nilai-nilai kreatifitas dalam pengembangan wirausaha baru khususnya di sektor kepariwisataan di Jawa Barat. (Red/Hfa)