Notification

×

Iklan

Iklan

Pemprov Jabar Dukung Marathon Tourism

Sabtu, 29 April 2017 | 08:37 WIB Last Updated 2017-04-29T01:37:48Z
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM - Kota Bandung, Jawa Barat akan menggelar ajang Full Marathon pertama pada 30 Juli 2017 mendatang. Ajang lari yang diinisiasi oleh Pocari Sweat dari PT Amerta Indah Otsuka ini akan mengusung konsep Sport Tourism.
Konsep ini sengaja digelar di Kota Bandung, karena Ibukota ProvinsiJawa Barat ini dikenal beragam aspek pariwisatanya. Untuk itu, Kota Bandung dipilih sebagai kota Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut baik dan mendukung ajang Marathon ini sebagai salah satu langkah untuk mempromosikan Jawa Barat dan gaya hidup sehat masyarakat.
"Tentu sangat baik, ditandai sebelumnya oleh berbagai kegiatan termasuk penghijauan. Mudah-mudahan berdampak positif bagi promosi Jawa Barat, promosi Bandung karena ini diadakan di Jawa Barat. Saya tantang juga mereka supaya ini jadi kalender tahunan dan dipromosikan atau yang menjadi tempat adalah Jawa Barat, tidak hanya Bandung maksud saya," katanya usai press conference pelaksanaan Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 di Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Jumat (28/4/2017).
Sport Tourism merupakan kegiatan wisata yang dipadukan dengan kegiatan olahraga. Untuk itu, Aher ingin pelaksanan event olahraga seperti ini bisa digelar di tempat lain selain Bandung. Dia mencontohkan event seperti ini bisa juga digelar di Jawa Barat Selatan seperti Ciletuh, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi atau Jawa Barat Timur di Kabupaten Pangandaran. Karena dari sisi fasilitas jalan sudah memadai serta memiliki pemandangan alam yang tak kalah menarik.
"Kawasan Selatan Jawa Barat, atau Kawasan Timur di Pangandaran. Karena akan semakin eksotik daerah tersebut. Atau Selatannya bagian Barat, Palabuhan Ratu, Cisolok, dan Ciletuh," ujar Aher.
"Karena kita sedang membuat jalan di pinggir laut itu yang selama ini belum dirambah jalan. Kita buat jalan dari Palabuhanratu, Loji sampai ke Ciletuh dan kemudian ke Ujung Genteng, ya. Jalan baru 34 kilometer. Dan itu di kawasan yang sangat indah," lanjutnya.
Untuk mewujudkan Sport Tourism ini, Pocari Sweat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung membuat rute lari sepanjang 42 km (full marathon). Rute ini melewati berbagai lokasi situs sejarah di Kota Bandung, diantaranya: Gedung Sate, Jalan Layang Pasupati, Jalan Asia Afrika, Gedung Merdeka, Masjid Raya Jawa Barat, dan Jalan Braga. Tujuannya agar para turis dan warga Jawa Barat dapat menikmati keindahan Kota Bandung melalui kegiatan olahraga berlari.
Ada lima kategori dalam Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 ini, yaitu Kid Dash, 5k, 10k, 21k atau half marathon, dan 42k atau full marathon. Sementara hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 500 juta dengan target peserta 6.500 pelari.
"Ini adalah bentuk komitmen dari Pocari Sweat untuk terus memberikan edukasi akan pentingnya pemahaman dan penerapan #saferunning kepada para pelari di Indonesia, mulai dari persiapan, program pelatihan, nutrisi, sampai dengan pengetahuan mengenai pencegahan cedera saat berlari," ungkap Prayugo Gunawan, Managing Director PT Amerta Indah Otsuka.
"Pengalaman yang menarik untuk berlari mengitari Kota Bandung yang terkenal akan keindahannya," kata Agus Prayogo, Atlet Lari Nasional yang akan menjajaki rute 10k di Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 yang turut hadir dalam press conference.
Berbagai persiapan akan diberlakukan dalam ajang Pocari Sweat Bandung West Java Marathon 2017 ini. Seperti rute yang terstandarisasi, kesiapan tenaga medis, serta penyediaan hydration point untuk semua kategori. Penyediaan hydration point merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perlombaan lari. Karena hidrasi yang tepat merupakan salah datu kunci untuk performa lebih baik bagi para atlet olahraga. Karena itu, Pocari Sweat akan menyediakan hydration point tersebar di setiap 1,5 km untuk memastikan pelari dapat terhidrasi dengan baik dalam setiap jarak rata-rata 15-20 menit.
Berbagai dampak juga bisa muncul jika pelari mengalami dehidrasi mulai dari kelelahan, penurunan performa, kejang otot, sengatan panas, hingga pingsan. Dehidrasi yang ekstrem bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak. Untuk menghindari hal tersebut, penting untuk menggantikan ion tubuh yang hilang ketika berolahraga.(red/Hms)

×
Berita Terbaru Update