Notification

×

Iklan

Iklan

Lawatan Raja Salman ke Parlemen RI Bukti Islam Tidak Anti Demokrasi

Sabtu, 04 Maret 2017 | 14:48 WIB Last Updated 2017-03-04T07:48:14Z
JAKARTA,LENTERAJABAR.COM - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan dengan adanya lawatan resmi Raja Arab Saudi, Raja Salman, ke Gedung MPR/DPR/DPD RI beberapa waktu lalu, membuktikan bahwa Islam tidak seperti yang dituduhkan oleh banyak pihak.

Beberapa tuduhan yang sering dialamatkan adalah bahwa Islam dekat dengan keyakinan anti-demokrasi, radikalisme, dan terorisme.

"Dengan kedatangan Raja Salman ke parlemen membantah semua tuduhan itu," tegas Hidayat saat memberikan paparan di Konsolidasi Nasional KAMMI di Jakarta, Jumat (3/3).

Hidayat menambahkan yang dilakukan Raja Salman ini adalah mengulang apa yang pernah dilakukan Raja Arab lainnya dengan melakukan lawatan ke Indonesia, yaitu Raja Faisal, pada tahun 1970. 

“Bukti lain Arab Saudi tidak anti-demokrasi adalah negara itu menjadi anggota berbagai organisasi dunia seperti PBB, OKI, OPEC, dan lain sebagainya. Sehingga, fitnah kepada ummat Islam menjadi tidak benar," ujar Hidayat di hadapan ratusan anggota KAMMI.

Oleh karena itu, Hidayat mendorong agar anak-anak muda Indonesia dapat diberikan kreativitas lebih dalam rangka untuk menyelesaikan persoalan radikalisme. Jangan sampai, Indonesia menerapkan kebijakan seperti Pemerintah China soal Suku Uighur, dimana anak-anak muda di sana dilarang mendatangi Masjid untuk bisa melakukan aktivitas di sana.

“Saat ke China, saya memberi masukan ke pemerintah sana. Bahwa larangan menutup masjid untuk anak muda bukan solusi untuk menyelesaikan masalah radikalisme. Justru, di masjid itulah anak-anak muda bisa berkreasi dan bersosialisasi menemukan realita. Bila masjid ditutup maka anak-anak muda akan mencari jalan yang tertutup pula sehingga malah menumbuhkan radikalisme,” papar wakil rakyat PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta II ini.(Fr/R)
×
Berita Terbaru Update