BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Polda Jawa Barat memberikan penghargaan "honorary police" kepada sejumlah tokoh lintas kalangan,sekaligus menjadi anggota kehormatan kepolisian. Diantaranya adalah Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Manajer Persib Umuh Muchtar.
Kapolda Jawa Barat Irjen (pol) Anton Charliyan mengatakan,:Langkah ini ditempuh sejalan dengan dinilai pentingnya keberadaan figur yang patut diteladani di tengah masyarakat. "Banyak negara di dunia terputus, hancur karena sudah hilangnya figur, karena tokoh masyarakat tidak dihargai masyarakat,"katanya saat upacara pemberian penghargaan di Mapolda Jawa Barat,Jumat(17/2/ 2017).
Tokoh yang mendapatkan ini memiliki latar belakang sekaligus dinilai berjasa untuk berbagai bidang, seperti keamanan, pemerintahan, media massa, keagamaan, hingga budaya. Mereka adalah Kasgartap II Bandung Cimahi Taspin Hasan, Komandan Lanud Sulaeman Mohammad Syafii, Komandan Lanud Husein Sastranegara Yuniarsa Aditya, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Kemudian Rektor UIN Sunan Gunung Djati Mahmud, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Furqon, Ketua PW NU Jawa Barat Hasan Nuril Hidayatulloh, Ketua Ponpes Gedongan Amin Siroj, Ketua Ponpes Benda Hasan, Ketua Gereja Katedral Pastur Leo, Ketua LSM Mangga Jhoni Hidayat.
Selain itu juga Direktur Galamedia Hilman Djayadiredja, Ketua Yayasan Buddha Tsu Chi Herman Widjaja, serta tokoh masyarakat Marsekal Muda (Purn) Dede Rusamsi. Pemberian penghargaan "honorary police" untuk seluruh tokoh dilakukan saat upacara tersebut.
Anton menuturkan, pemilihan nama-nama tokoh ini sebelumnya sudah dibahas oleh tim khusus. Pada intinya, kriteria yang digunakan adalah tokoh yang memiliki kontribusi untuk bidangnya masing-masing. Sedianya, pemberian penghargaan serupa akan diberikan secara berkala.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemberian penghargaan ini sekaligus menambah lingkup kekeluargaan di lingkungan Polda Jawa Barat. Tidak hanya itu, jasa yang sudah ditunjukkan diharapkan mampu menjadi inspirasi dan teladan. "Menjadi contoh lebih penting daripada memberikan perintah. Satu perbuatan lebih bermakna daripada seribu kata," pungkas Anton.(Hj/Am)