
Penyediaan sarana ini sebagai salah satu wujud program CSR PDAM Tirtawening Kota Bandung.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung,Sonny Salimi mengatakan,“Dengan cara ini, PDAM memberikan kemudahan kepada warga melalui forum jaga seke. Harapannya, agar warga bisa memanfaatkan mata air dengan lebih maksimal,”jelasnya kepada wartawan, Kamis (26/1/2017).
Lebih lanjut Dia mengatakan, ini merupakan advokasi kepada masyarakat, agar hak masyarakat untuk mendapatkan air minum bisa tetap terlindungi.Mengingat, akses untuk mendapatkan air minum di Indonesia belum begitu bagus.“Jadi ini, bukan saja bermanfaat untuk komunitas jaga seke, tapi juga untuk masyarakat sekitar,”ujarnya.
Menurut Sonny di kawasan ini, tercatat ada tiga seke yang bisa menjadi sumber mata air. Namun, yang digunakan untuk pengolahan air minum hanya satu seke. Dengan debit air 0,5 liter per detik, bisa menghasilkan sekitar 200 galon per hari. Dengan harga jual per galon, sekitar Rp5 ribu -Rp6 ribu per galon.
Ditambahkannya kalau per galon ada selisih keuntungan Rp2 ribu, maka sebulan bisa dapat keuntungan Rp12 juta. Itu kan sudah ada untungnya untuk masyarakat,tutur Sonny seraya menerangkan selain memberi peralatan pengolahan air minum, PDAM juga sudah mengurus sertifikasi kelayakan.
“Jadi air yang diminum sudah pasti bersih, dan bebas. Karena meskipun air jernih, tapi tidak dijamin bebas bakteri,ini merupakan pilot project, untuk wilayah lain, jika ternyata forum jaga seke bisa menjaga dan merawat peralatan sehingga manfaatnya bisa terasa untuk masyarakat.
Di Kota Bandung sendiri, ada sekitar 25 seke yang bisa dimanfaatkan. Namun, jumlah ini masih diversifikasi untuk diketahui kepemilikannya. “Kebanyakan, lokasi seke ada di kawaan Bandung Utara, karena kawasan Bandung selatan sudah milik PDAM,”pungkasnya. (Ad/Hj)
Di Kota Bandung sendiri, ada sekitar 25 seke yang bisa dimanfaatkan. Namun, jumlah ini masih diversifikasi untuk diketahui kepemilikannya. “Kebanyakan, lokasi seke ada di kawaan Bandung Utara, karena kawasan Bandung selatan sudah milik PDAM,”pungkasnya. (Ad/Hj)