JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,- Kondisi penduduk Palestina, terutama yang berada di jantung Kota Gaza, kini sudah berada pada fase kelaparan akut. Minimnya pasokan makanan, keterbatasan logistik, serta akses air bersih yang dibatasi tentara penjajah Israel menjadikan situasi di lapangan semakin genting. Keadaan ini mendesak masyarakat dunia untuk bergerak lebih aktif mengatasi krisis yang terus merenggut nyawa warga Gaza.
Forum Zakat (FOZ) bersama 53 lembaga zakat yang terafiliasi dengannya, termasuk Sinergi Foundation, menyampaikan hal ini secara langsung dalam audiensi bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Audiensi ini membahas dan melaporkan kesiapan pengiriman bantuan kemanusiaan gelombang V dan VI untuk Palestina yang saat ini memasuki fase krisis paling kritis, khususnya di wilayah Gaza.
Dalam audiensi tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta menyatakan bahwa membantu Palestina adalah amanah konstitusi, ajaran agama, dan panggilan kemanusiaan. Kemlu saat ini tengah mempersiapkan pengiriman bantuan besar-besaran, termasuk rencana pengiriman 1.000 ton beras, sebagai upaya diplomasi kemanusiaan Indonesia untuk Palestina.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mengapresiasi gerakan zakat nasional dan berencana mendorong pengiriman pasukan TNI untuk misi kemanusiaan. Rencana ini mencakup pengiriman tim medis dan pasukan perdamaian, menyusul keberadaan kapal medis TNI yang kini masih bersandar di Mesir karena belum mendapat izin masuk ke Gaza. MUI berkomitmen akan terus melobi pemerintah untuk mengoptimalkan bantuan melalui jalur resmi kenegaraan dan diplomasi internasional.
Sebagai anggota aktif FOZ, Sinergi Foundation menjadi salah satu lembaga zakat yang merespons cepat krisis ini dengan berpartisipasi dalam pengiriman bantuan kemanusiaan gelombang V dan VI ke Gaza. Sinergi Foundation menggalang dukungan dan donasi dari berbagai mitra dan donatur untuk menyediakan bantuan berupa hotmeal (makanan siap santap), pakaian hangat dan jaket, air bersih, serta bantuan tambahan lainnya yang dibutuhkan dengan cepat oleh penduduk Gaza saat ini.
Sinergi Foundation memandang kolaborasi lintas-lembaga ini sebagai kekuatan utama dalam menjawab penderitaan rakyat Gaza. Sebab, jika melihat kondisi saat ini, diperlukan aksi yang dilakukan secara masif dan terkoordinasi dengan baik. Aksi yang tak hanya fokus pada jumlah bantuan, namun juga pada kecepatan, strategi, dan kepedulian kolektif sebagai satu bangsa yang merdeka.
Strategic partnership Sinergi Foundation, Dedi Sutrisno, menegaskan bahwa ini adalah momentum bagi seluruh elemen bangsa untuk bersatu. “Kami mengajak para muzakki, mitra, dan masyarakat umum untuk tidak diam. Kondisi Gaza sudah sangat kritis. Melalui program yang sudah kami siapkan, mari kita bersama menjawab panggilan kemanusiaan ini. Setiap dukungan berarti bagi mereka yang sedang berjuang untuk bertahan hidup,” tegasnya.
Kehadiran Sinergi Foundation dalam agenda strategis nasional ini bukan hanya simbol keikutsertaan, melainkan wujud nyata komitmen lembaga dalam mengusung semangat zakat sebagai solusi kemanusiaan global. Melalui semangat “Asa Palestina”, Sinergi Foundation terus membuka pintu kontribusi masyarakat luas untuk terlibat dalam gelombang solidaritas yang lebih luas dan berdampak. (red/ril)