Notification

×

Iklan

Iklan

Gerakan Pangan Murah Serentak Dilaksanakan di Seluruh Kecamatan di Jawa Barat

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:39 WIB Last Updated 2025-08-30T10:39:46Z


KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
, - Seluruh kecamatan di Jawa Barat hari ini, Sabtu (30/8/2025), menyalurkan beras dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM), khususnya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog.


Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat Sumasna mengatakan, melalui program GPM ini setiap kecamatan di Jabar mendapatkan pasokan penyaluran beras SPHP sebanyak 7 ton per hari.


"Sampai tadi malam hingga hari ini sudah ada stok untuk disalurkan sebanyak 1.658 ton di 559 kecamatan. Kecamatan yang belum akan segera menyusul karena program ini akan dilaksanakan hingga harga beras kembali stabil atau hingga bulan Desember 2025," ujarnya di sela kegiatan GPM di Lapangan Basket KPAD Gegerkalong, Kota Bandung.


Total jumlah kecamatan di 27 kabupaten/kota di Jabar sebanyak 627 kecamatan. 


Selain beras SPHP dari Bulog, dalam kegiatan GPM juga disediakan kebutuhan lain seperti minyak goreng, gula pasir dan lainnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 


Beras SPHP dijual seharga Rp60.000 per kemasan yang berisi 5 kilogram beras atau Rp12.000 per kg.


Ayu Lintang, warga Jalan Harapan Geger Kalong Hilir, Kota Bandung, mengaku senang dengan adanya GPM, terutama beras.


"Ini sangat membantu, harganya Rp60.000 per bungkus isi 5 kilogram. Kalau di warung harganya sudah Rp15.000-an per kilogram," ujar Ayu.


Ia berharap GPM rutin dilaksanakan agar jika stok beras SPHP habis dapat membelinya kembali.


"Lumayan banget, irit Rp15.000 per bungkus . Tadi beli dua bungkus beras, jadi lebih irit Rp30.000," tuturnya.


Kegiatan GPM serentak dilaksanakan hari ini secara nasional, diluncurkan di Jakarta oleh tiga menteri, yakni Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.


Dirut Bulog Ahmad Rizal Ramdhani dalam sambutanya mengatakan, penyaluran beras SPHP untuk mengurangi gejolak harga beras yang terjadi akhir-akhir ini. 


Selain itu juga untuk menjaga ketersediaan serta stabilisasi harga pangan agar terjangkau di masyarakat. 


"Kegiatan operasi pasar dilakukan terus menerus. Khusus hari ini serentak masif di 4.302 kecamatan, 413 titik kantor kepolisian, 449 titik yang diselenggarakan TNI, dan 419 titik lainnya. Beras sebanyak 43.665 ton sudah disalurkan," jelas Ahmad Rizal Ramdhani.


Mendagri Tito Karnavian mengatakan, untuk stabilisasi harga beras telah disiapkan sebanyak 1,3 juta ton beras cadangan pemerintah hingga akhir Desember 2025. Stok cadangan beras mencapai 4 juta ton.


"Saya cek setiap hari kondisi inflasi bersama Bulog dan Menteri Perdagangan. Dua pekan lalu masuk laporan inflasi terjadi di 233 kabupaten kota. Terbaru saya cek berkurang, hanya 200 kabupaten kota. Artinya, upaya kita sudah berdampak pada penurunan harga di masyarakat," ujar Tito.(red/ril)

×
Berita Terbaru Update