Notification

×

Iklan

Iklan

Sinergi Foundation Cegah Kurban Menumpuk di Perkotaan, Upayakan Pemerataan dengan Salurkan Kurban ke Daerah Pelosok

Kamis, 05 Juni 2025 | 15:25 WIB Last Updated 2025-06-05T08:25:30Z


KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Salah satu esensi dari ibadah kurban yang dilaksanakan Muslim pada Hari Raya Idul Adha adalah berbagi kenikmatan dan kebahagiaan kepada kaum fakir miskin. Mereka yang selama ini jarang mengonsumsi daging karena kondisi ekonomi yang tidak mendukung, berkesempatan untuk menyantapnya.


Namun, esensi berbagi itu seringkali tidak tercapai sebagaimana mestinya. Akar masalahnya, karena kaum Muslim yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke atas yang berkurban banyak berpusat di kota-kota besar. Akibatnya, terjadi penumpukan daging kurban di sejumlah titik, khususnya di beberapa daerah Pulau Jawa. Daging kurban tersebut akhirnya banyak sampai ke tangan Muslim yang mampu dan sebenarnya sering mengonsumsi daging.


Area Bandung Raya yang mencakup Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Sumedang termasuk wilayah yang memiliki potensi surplus daging kurban paling besar. Berdasarkan simulasi dari lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) tahun 2024 lalu, potensi surplusnya mencapai 6.355 ton.


Sementara itu, mereka yang tergolong fakir miskin dan jarang mengonsumsi daging banyak menempati kantong-kantong kemiskinan yang berada di wilayah pelosok. Lokasi mereka yang tak tersentuh membuat banyak muqorib kesulitan untuk menyampaikan daging kurban ke daerah-daerah tersebut.




Perlu ada pihak ketiga sebagai perantara untuk memastikan distribusi daging kurban dilakukan secara merata dan menjangkau mereka yang berada di pedesaan dan pedalaman. Hadir sebagai jawaban atas permasalahan ini, Sinergi Foundation berkomitmen untuk menjadi mitra distribusi kurban yang amanah bagi para donaturnya.


Untuk memastikan kurban disalurkan tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan, Sinergi Foundation melakukan berbagai tahapan assesment. Data lengkap mengenai demografi masyarakat dan kondisi geografi dari setiap titik calon distribusi dikumpulkan oleh tim program Green Kurban yang diusung Sinergi Foundation. Komunikasi juga dijalin dengan pihak-pihak terkait untuk memverifikasi data tersebut.


Adapun kategori wilayah yang menjadi titik distribusi Green Kurban adalah yang termasuk dalam kategori daerah pelosok, rawan kemiskinan, rawan akidah, serta rawan bencana. Wilayah distribusi ini tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia, tidak hanya terbatas pada Pulau Jawa. Afrika dan Palestina juga termasuk ke dalam titik penyaluran Green Kurban tahun 2025 ini.



Masalah kesegaran daging kurban menjadi kekhawatiran selanjutnya. Apalagi biasanya butuh waktu cukup lama untuk mencapai daerah pelosok yang jauh dari pusat kota dan aksesnya masih terbilang buruk. Untuk mencegah daging sampai dalam keadaan busuk dan tidak layak konsumsi, Green Kurban melakukan pemotongan hewan kurban di titik distribusi.


Langkah ini tidak hanya dilakukan untuk menjamin kesegaran daging, melainkan juga sebagai bentuk syiar Islam kepada masyarakat di daerah tersebut. Dengan demikian, warga dapat menyaksikan proses pelaksanaan kurban dari awal hingga pembagian.


Setiap muqorib juga akan diberikan informasi terkait waktu pemotongan hewan kurbannya. Selain itu, para muqorib pun akan mendapatkan laporan saat hewan sudah dipotong, lengkap dengan dokumentasi pendistribusian daging kurban kepada warga setempat.


Semua proses ini dapat menjadi solusi bagi para muqorib yang menginginkan kurban mereka disalurkan dengan tepat sasaran tanpa harus turun menyalurkan sendiri. Sekaligus, mencegah terjadinya penumpukan daging kurban di wilayah perkotaan sehingga kurban dapat berjalan sesuai esensinya.**

×
Berita Terbaru Update