Notification

×

Iklan

Iklan

Pergaulan Makin Liberal dalam Sekularisme

Rabu, 29 Mei 2024 | 10:30 WIB Last Updated 2024-05-29T03:30:55Z

   


                 Oleh: Yayat Rohayati  Jamaah Majelis Taklim Khoirunnisa Karawang


Beberapa hari yang lalu, viral di medsos sebuah video asusila yang dilakukan oleh sepasang mahasiswa, di kampus Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA), Surabaya (JawaPos.com, 17 Mei 2024).


Prof. Abdul Muhid, selaku wakil Rektor III UINSA bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, mengatakan pihaknya tengah melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut. Kemudian, pihaknya akan memberikan sanksi sesuai kode etik terhadap mahasiswa tersebut terkait pelanggaran yang dilakukan. 


Sungguh sangat disayangkan kampus berbasis IsIam, yang seharusnya mencetak generasi bertakwa dan berakhlak mulia, malah viral karena tindak asusila anak didiknya. 


Namun, kejadian seperti ini  tak heran terjadi di zaman sekarang yang serba boleh dan bebas (liberal). Bebas berpendapat dan berekspresi salah satunya. Hal ini mendorong individu untuk melakukan apa yang menurut mereka boleh, memuaskan hati, dan tidak merugikan orang banyak. 


Ditambah akidah masyarakat hari ini menjauhkan peran Allah dalam kehidupan (sekularisme). Aturan Allah hanya ada dalam ranah ibadah saja, tidak boleh dibawa ke ranah kehidupan lainnya seperti pendidikan, pergaulan, ekonomi, politik dan bernegara. 


Alhasil, ketika individu melakukan aktivitas kehidupan, akan menabrak semua rambu-rambu Allah. Halal haram tak lagi dipikirkan, kepuasan jasadiyah menjadi tujuan utama. 


Masifnya tayangan-tayangan asusila di media sosial  pun menjadi semakin membuat gerah para generasi. 


Akhirnya lahirlah bayi-bayi di luar nikah, praktik aborsi, ataupun kejahatan lainnya. 


Kehancuran generasi akan terus bergulir bak bola salju, sulit sekali untuk dihentikan. Karena semua bermuara pada satu kesalahan aturan kehidupan, yakni diterapkannya sistem yang berorientasi pada materi dan kepuasan jasadiyah, dengan akidah memisahkan agama dari kehidupan.


Dalam sistem ini aturan dibuat oleh manusia. Kalau pun ada aturan Allah akan diberlakukan, tetap harus dengan persetujuan manusia. Tanpa persetujuan manusia, yang diwakili oleh mayoritas anggota parlemen, maka aturan apapun termasuk aturan Allah, tidak layak diterapkan. 


Pendidikan saat ini berkonsentrasi pada nilai akademik, tanpa memikirkan urgensi pendidikan agama yang seharusnya peserta didik dapatkan.


Sekali pun sekolah atau kampus berbasis IsIam namun pada pelaksanaannya masih memisahkan agama dan kehidupan. Akhirnya disana terlahir generasi bebas tanpa batas. 


Berbeda halnya dalam IsIam. Islam, sebuah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. bukan sekedar agama yang membahas ibadah ritual belaka. Akan tetapi IsIam adalah agama yang paripurna dan penyempurna bagi agama sebelumnya. Yang mengatur segala urusan mulai dari bangun tidur sampai bangun negara. 


Pendidikan dalam Islam pun ada aturannya. Dalam hal pendidikan, negara wajib menjamin warganya untuk mendapat pendidikan secara mudah dan murah atau bahkan gratis. 


Pendidikan dalam IsIam yang bertujuan untuk membentuk peradaban cemerlang akan memberikan pendidikan berbasis akidah IsIam. Sehingga melahirkan generasi yang memiliki pola pikir IsIam (aqliyah Islamiyah) dan pola sikap IsIam (nafsiyah Islamiyah). 


Dengan konsep pendidikan berbasis akidah IsIam, setiap individu akan merasa terikat dengan syara, sehingga mereka senantiasa berhati-hati dalam menjalankan kehidupan. Mereka akan berusaha menjalankan apa yang Allah perintahkan dan akan meninggalkan apa yang Allah larang. 


Oleh karena itu, untuk mengakhiri pergaulan yang semakin bebas dan kerusakan-kerusakan lainnya, marilah kita kembalikan aturan kehidupan hanya berlandaskan pada Al-quran dan Sunnah. Aturan yang mampu menyelesaikan segala problematika kehidupan, yakni aturan IsIam. Karena dalam IsIam yang berhak membuat aturan hanyalah Allah Swt.


Sesuai firmanNya:


"Hak menetapkan hukum hanyalah milik Allah" (TQS. Yusuf:40). 


Ketika aturan dikembalikan pada aturan sang Pencipta, maka keselamatan baik di dunia dan di akhirat akan tercipta. 


Wallahua'lam bishowwab.

×
Berita Terbaru Update