Dalam sambutannya, Tedy Rusmawan mengatakan bahwa kegiatan Mapag Hujan ini merupakan upaya strategis dan urgensi dalam rangka dan meminimalisasi potensi bencana banjir di Kota Bandung, ketika musim penghujan tiba.
"Tentu kami dari DPRD Kota Bandung mengapresiasi kegiatan Mapag Hujan ini, sebagai bagian dari ikhtiar lanjutan yang sudah dilakukan, di antaranya kita sudah membuat situ-situ buatan di daerah utara, kemudian sumur imbuhan dalam, dan pembuatan danau retensi di beberapa titik wilayah di Kota Bandung," ujarnya.
Dengan upaya antisipatif yang telah dan terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung ia berharap manfaatnya dapat efektif dalam upaya penanganan banjir di Kota Bandung.
Tedy Rusmawan pun meminta agar dampak yang dihasilkan lebih efektif dan efisien, maka kegiatan Mapag Hujan ini perlu dilakukan di seluruh wilayah di Kota Bandung secara terstruktur, sistematis, dan juga masif.
Ia pun berharap, Pemerintah Kota Bandung dapat membuat kebijakan yang bisa mendorong masyarakat bersama aparat kewilayahannya untuk melakukan kegiatan Bebersih Bareng, selain sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan, namun juga sebagai upaya mencegah terjadinya potensi banjir di wilayahnya masing-masing.
"Kalau dulu kita mengenal istilah Jumsih (Jumat bersih) ya, nah mudah-mudahan dengan Jumsih ini ada beberapa hal positif yang bisa kita dapatkan, pertama kolaborasi, kebersamaan, kemudian juga dengan aktivitas yang bareng-bareng ini, kita bisa terus menyisir dari satu titik ke titik yang lain di satu kelurahan wilayah masing-masing," ucapnya.
Dengan begitu, ikhtiar yang terus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif tersebut mampu menghadirkan Kota Bandung yang semakin unggul dan nyaman, sebagaimana visi Kota Bandung selama ini.
"Mudah-mudahan, dan besar harapan kami, kegiatan dan semangat Jumsih bisa dihadirkan kembali di tengah masyarakat untuk Kota Bandung," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa peran serta publik untuk menyampaikan informasi terkait kondisi kelayakan kirmir sungai yang membutuhkan perbaikan sangat dibutuhkan. Hal tersebut sebagai upaya pencegahan potensi banjir di Kota Bandung.
Selain itu, pihaknya pun sudah menganggarkan di anggaran perubahan untuk pelaksanaan program padat karya di Dinas Tenaga Kerja. Terdapat kurang lebih 17 titik yang akan menjadi pelaksanaan kegiatan, salah satunya kegiatan Bebersih Walungan.
Selain upaya pencegahan yang dilakukan di wilayah Kota Bandung, namun juga dibutuhkan komunikasi dan koordinasi untuk dapat melakukan langkah antisipatif serupa di titik-titik wilayah perbatasan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah lainnya.
"Jadi sebetulnya sudah ada match di antaranya beberapa perangkat daerah, yang mudah-mudahan ini bisa betul-betul membuat kita lebih siap di tahun ini untuk menghindari datangnya bencana yang tidak kita inginkan semua," katanya.*