Caption : Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jabar Drs.H. Daddy Rohanady
KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-- Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar telah menyusun strategi guna mewujudkan 'Jalan Mulus (JaMu)' yang merupakan janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
Untuk tahun ini, Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) telah menganggarkan 69 paket perbaikan jalan di seluruh Jabar.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan DBMPR Jabar Iwan Suwanagiri mengatakan, dari puluhan paket perbaikan jalan tercatat sepanjang 354,586 kilometer yang sudah diperbaiki.Progres perbaikan jalan per 6 Agustus 2023 sudah menyelesaikan 68 paket pengerjaan, ungkapnyan dalam sebuah diskusi di Bandung, Selasa .
Iwan memaparkan, dari tahun 2019-2023 program Jamu telah memantapkan sepanjang 762,85 km.
"Hingga 2022, kemantapan jalan di Jabar baik jalan nasional maupun provinsi, kota/kabupaten hasilnya signifikan. Untuk jalan nasional dengan panjang 1.782,65 km , kemantapan jalan mencapai 97,64 persen. Untuk Jalan provinsi dengan panjang 2.362,183 km hingga 2022 kemantapan jalan mencapai 82,79 persen," tutur Iwan.
Terkait hal tersebut Anggota Legislatif (Aleg) Komisi IV DPRD Provinsi Jabar Drs.H. Daddy Rohanady saat diminta tanggapan lenterajabar.com seusai rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-78 RI, di gedung DPRD Jabar jl Diponegoro no 27 Kota Bandung, Rabu (16/8/2023).
Menurut politisi senior partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengungkapkan," klaim program Jalan Mulus (Jamu) di jabar sudah mantap itu boleh-boleh saja ,tutur Daro sapaan akrab Daddy Rohanady,namun hal itu harus di lihat di wilayah mana,menginggat status jalan tersebut di bagi 4 klater yaitu jalan Nasional, jalan Provinsi, jalan Kabupaten/Kota dan jalan Desa,papar wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) XII meliputi Kabupaten Cirebon,Kota Cirebon dan Kabupaten Indramyu ini .
Lebih lanjut dikatakan politisi partai berlambang kepala burung garuda ini memberikan apresiasi atas itikad baik tersebut namun bila tidak di dukung dengan pendanaan atau anggaran yang cukup tentunya program JaMu itu akan sulit terealisasi ,tutur legislator yang garapanya membidangi pembangunan ini.
Ditambahkan Daro , sesungguhnya ketika angka 88 % kemantapan jalan di Jawa Barat, Dari pantaun pihaknya dilapangan 60% kondisi jalan sudah melebihi umur teknis habis, kemudian kita membiarkannya tanpa melakukan pemeliharaan saja, tidak melakukan rehabilitasi itu artinya menjadi “Bom Waktu”.Untuk mempertahankan kita dorong denganrehabilitasi dan pemeliharaan yang berkesinambungan,
Bersadarkan info Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) untuk Anggaran APBD 2024 mengalami peningkatan siknifikan untuk mewujudkan kondisi jalan provinsi di Jawa Barat yang mantap. Dengan jalan yang bagus, transportasi akan lancar sehingga mempercepat waktu tempuh serta bisa memangkas biaya transportasi. Dari program ini banyak warga merasakan manfaatnya.
Program Jamu hadir untuk memastikan infrastruktur jalan dan jembatan yang merupakan layanan dasar masyarakat tetap prima.(Rie/AdPar)