Notification

×

Iklan

Iklan

Jabar Saber Hoaks Berjibaku Klarifikasi Puluhan Hoaks Gempa Cianjur

Kamis, 01 Desember 2022 | 09:14 WIB Last Updated 2022-12-01T02:14:27Z


BANDUNG .LENTERAJABAR.COM
,- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tak hanya menangani dampak gempa bumi Cianjur yang sedang berlangsung dengan memenuhi kebutuhan pengungsi dan melakukan rehabilitasi serta rekonstruksi. 

Penanganan juga dilakukan mengklarifikasi puluhan hoaks atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang dapat memperkeruh upaya penanganan yang sedang dilakukan oleh pemda. 

Jabar Saber Hoaks (JSH), unit khusus penanganan isu informasi bohong di lingkup Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar dalam sepekan terakhir telah menerima 59 aduan hoaks terkait gempa Cianjur dengan jumlah 23 kasus hoaks yang telah diklarifikasi. Hasil klarifikasi telah dipublikasikan di akun Instagram JSH. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar Ika Mardiah menuturkan, dari segi jumlah, dalam sepekan muncul 23 hoaks itu terbilang banyak. 

"Rata-rata dalam sebulan JSH menerima 40-an kasus hoaks yang diklarifikasi. Namun ketika gempa Cianjur, JSH menerima 23 kasus hoaks dalam sepekan sejak tanggal 21 November2022 sampai hari ini," kata Ika, Rabu (30/11/2022). 

Ika memerinci, kasus-kasus yang diklasifikasikan kebanyakan soal kejadian saat gempa Cianjur dan dampak dari bencana alam tersebut. 

Salah satu contohnya adalah video detik-detik longsor gempa Cianjur, yang faktanya adalah video longsor di Palopo, Sulawesi Selatan pada 26 Juni 2020. 

Hoaks lainnya, laporan video pergerakan tanah setelah gempa di Cianjur yang menyeret rumah dan bangunan beredar di media sosial TikTok. 

Video pergeseran tanah tersebut diklaim terjadi pasca gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Cianjur bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022. 

Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova mengatakan, dengan potensi hadirnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut, masyarakat agar tidak langsung percaya atau menyebarkannya. 

"Diharapkan masyarakat tetap kritis dengan munculnya informasi-informasi saat ini," kata Alfianto. 

Hingga akhir November 2022, JSH telah mengklarifikasi 500 kasus hoaks yang kebanyakan berupa link-link palsu untuk undian berhadiah, bantuan sosial, link penipuan, akun palsu serta hoaks kesehatan. (Rie/Red)

×
Berita Terbaru Update