Notification

×

Iklan

Iklan

Waket Komisi V DPRD Jabar Sorot Banyak Persoalan di Peparda

Sabtu, 26 November 2022 | 22:22 WIB Last Updated 2022-11-27T15:26:05Z

Caption : Wakil Ketua (Waket) Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya 

KABUPATEN BEKASI.LENTERAJABAR.COM
, – perhelatan Pekan Paralympik Daerah (Peparda) VI tahun 2022 Jawa Baratn yang berlangsung di Kabupaten Bekasi.Mendapat sorotan Wakil Ketua (Waket) Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya  merasa resah, karena banyaknya persoalan yang muncul dalam dalam ajang olah raga kaum disabilitas ini.

Menurut Gus Ahad sapaan akrab Abdul Hadi Wijaya,“Banyak betul informasi yang masuk pada saya. Semua pasti menyoal pada penyelenggaraan Peparda. Ada yang nelpon nangis. Pokoknya macam-macam,” kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kepada media Sabtu (26/11/2022).

Selaku wakil rakyat di DPRD Jawa Barat yang memang membidangi Kejejahteraan Rakyat (Kesra) salah satu mitra kerjanya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jabar.Gus Ahad sangat resah mendengar hal-hal yang seperti itu.

Gus Ahad tidak menutupi jika selama selama ini yang dia dengar di hajatan Peparda muncul persoalan atlet non Jabar yang turun di Peparda. Lalu juga ada ketidaktegasan dari tim keabsahan dan juga Technical Delegate.

“Kami dewan adalah pengawas bagi pengguna anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang ada pada Dispora yang digunakan oleh baik NPCI, KONI atau Kormi dan yang lainnya,” ucapnya saat menyambangi sekretariat NPCI Kota Bandung.

Politisi partai berlambang bulan sabit kembar ini mengingatkan NPCI kota Bandung jika menemui persoalan selama Peparda berlangsung sebaiknya di prores saja.Jangan diam apalagi melakukan pembiaran. Biar diproses dan ada efek jera demi sportifitas olahraga Jawa Barat,tegas pria berkacamata ini.

Terkait Peparda, jika dalam perjalanannya, ada ketidakbenaran dalam dalam proses pengalokasiannya, maka dirinya dan anggota Komisi lainnya tentu akan berbuat,paling tidak lewat Inspektorat sebagai badan pengawas internal akan meminta untuk mengusut pemakaian APBD yang diberikan kepada NPCI lewat Dispora tersebut.

Dirinya juga mengapresiasi pembukaan Peparda yang sangat keren, menyentuh dan humanis.“Saya mengutip pernyataan dari Ketua NPCI pak Supriatna Gumilar “jangan kau lihat yang hilang pada dirimu, tapi lihatlah apa yang tersisa.” Ini sangat menyentuh sekali sampai ke hulu hati dan nurani kita semua,” tambahnya.

Dijelaskan, jika harapan masyarakat sangat luar biasa untuk Peparda. Karena baru ada sejarah mengumpulkan atlet dengan jumlah banyak 2553 seperti ini.Hanya saja ketika dilapangan dirinya terus berkomunikasi dengan teman teman media, maka beberapa atlet juga pelatih banyak yang mengeluh juga.

“Diantara hal yang sangat prinsip untuk penilaian untuk sebuah event Peparda bagaimana klasifikasi dan keabsahan dari peserta. Disini sangat beragam di lapangan info info yang sampai kepada kami. Intinya adalah pertama adanya atlet normal yang pura-pura difabel. Ini buruk sekali ya. Orang normal mah udahlah jadi normal. Kok pura-pura difabel,” ujar Gus.

Dirinya bahagia mendengar pernyataan Supriatna, mereka tidak pantas itu akan ditindak tegas.Bahkan NPCI Kota dan Kabupaten yang melakukan bahkan akan dibekukan. Saya salut dengan sikap tegas pak Ketua NPCI Jawa Barat,” tuturnya.

Lalu yang kedua,kat Gus Ahad sudah berkali-kali mengatakan kalau Peparda adalah ajang mencari atlet terbaik Jawa Barat untuk event Peparnas di Sumut tahun 2024.Tapi ternyata banyak atlet-atlet non Jawa Barat yang ikut. Sepanjang atlet tersebut nanti memperkuat Jawa Barat gak ada masalah.

“Tapi disini saya lihat mereka membuat surat keabsahan palsu atau memanipulasi keabsahan. Si atlet siluman ini hanya memperkuat NPC Kota dan Kabupaten di Peparda ini. Setelah itu kembali ke daerahnya. Artinya mereka tidak memperkuat Jabar di Peparnas. Ini harus ada ketegasan dari induk organisasi yaitu NPCI Jawa Barat,” pungkas Gus Ahad wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar X meliputi Kabupaten Karawang dan Purwakarta ini.


×
Berita Terbaru Update