Notification

×

Iklan

Iklan

Dana Abadi Unpad Rp21 Miliar untuk Riset dan Pengabdian Masyarakat

Minggu, 03 Juli 2022 | 17:06 WIB Last Updated 2022-07-03T10:06:11Z

Caption : Pertemuan seluruh Ikatan Alumni (IKA) Unpad pada Minggu, 3 Juli 2022 di Graha Sanusi.

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Tepat 27 April 2022 Universitas Padjadjaran (Unpad) meraih peringkat keempat kampus terbaik nasional versi Times Higher Education atau THE Impact Rankings 2022 dan berada di peringkat 101-200 dunia. 

Peringkat ini juga menilai seberapa besar pengaruh yang dihasilkan perguruan tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Rektor Unpad, Prof. Rina Indiasturi menyampaikan, pihaknya memiliki dana abadi atau endowment fund yang akan digunakan untuk memperluas manfaat bagi masyarakat. 

"Dananya dikumpulkan abadi, disimpan di satu rekening dan tidak boleh berkurang. Hasil pengelolaannya akan kita gunakan untuk beasiswa, pembangunan kampus hijau, dan riset inovasi untuk masyarakat," papar Rina dalam pertemuan seluruh Ikatan Alumni (IKA) Unpad pada Minggu, 3 Juli 2022 di Graha Sanusi.

Sampai saat ini, dana abadi Unpad telah terkumpul Rp21 miliar. Namun, Rina mengakui, dana ini masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan kampus-kampus lainnya.

Maka dari itu, ia berharap, Unpad bisa berkolaborasi bersama pihak kamar dagang dan industri (Kadin) serta pemerintah pusat untuk bersama-sama memajukan kesejahteraan masyarakat.

"Para alumni hadir di sini juga untuk berkontribusi dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Kita yakin bisa berkontribusi untuk menyejahterakan masyarakat," ujarnya.

Salah satu upaya Unpad dalam menyejahterakan masyarakat melalui pembinaan UMKM. Tercatat sebanyak 500 UMKM rutin dibina oleh IKA Unpad.

Bahkan, pada acara pertemuan akbar IKA Unpad kali ini, terdapat 100 stand yang disediakan untuk para UMKM.

Dalam acara pertemuan IKA Unpad ini, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, meski kini UMKM mendominasi perekonomian di Indonesia sebanyak 99 persen, tapi realitanya peran mereka masih kurang produktif. 

"Baru 3,18 persen UMKM yang masuk dalam golongan usaha mapan. Padahal, di 2045 kita akan masuk dalam negara besar. Sehingga perlu adanya akselerasi
transformasi digital UMKM," ucap Teten.

Teten berharap, evolusi kewirausahaan tersebut bisa lahir dan muncul dari para alumni Unpad.

"1,7 juta sarjana lahir dan akan masuk ke dunia kerja. Maka, kampus pun harus mengubah mindset para sarjana ini menjadi entrepreneur, bukan hanya kerja sebagai pegawai swasta atau negeri," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir menuturkan, untuk memajukan perekonomian Indonesia melalui UMKM, perlu adanya komitmen bersama membangun ekosistem market sendiri.

"Teknologi tidak bisa terelakkan, maka kita harus punya ekosistem dan roadmap sendiri. Harus dipastikan ekosistem ini kita yang menangkan," tutur Erick.

Salah satu langkah pemerintah dalam mendukung ekosistem market di negeri sendiri, melalui peningkatan kredit perbankan bagi para UMKM.

"Malaysia dan Thailand itu kredit perbankan untuk UMKM sudah mencapai 50 persen. Di Indonesia baru 20 persen. Kita menargetkan naik jadi 30 persen dan secara bertahap diharapkan bisa naik sampai 50 persen," jelasnya.

Selain itu, Erick juga menekankan, di samping pendanaan, perlu adanya pendampingan, sehingga bisa meningkatkan kualitas produk para UMKM.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua IKA Unpad, Irawati Hermawan mengatakan, pertemuan alumni Unpad kali ini sangat penting untuk menjalin kembali kolaborasi dan sinergi antar alumni.

"Ada yang dari Balikpapan, Lampung, juga Banten ikut hadir. Semoga lewat pertemuan ini, kita juga bisa membantu alumni unpad agar berkarir dengan lebih baik," kata Ira.

Ia juga menambahkan, pada 31 Juli mendatang, IKA Unpad akan kembali menyelenggarakan kegiatan Goals Alumni. Lalu, perhelatan International, W20 beberapa bulan kemudian. (Rie/Red)
×
Berita Terbaru Update