Notification

×

Iklan

Iklan

Cegah Deforestasi & Krisis Iklim, Green Kurban Tanam 27 Ribu Pohon

Rabu, 29 Juni 2022 | 16:15 WIB Last Updated 2022-06-29T09:15:02Z


BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Dilansir dari World Wild Fund for Nature (WWF), kerusakan hutan menjadi 10% penyebab adanya perubahan iklim. Akibatnya, berbagai bencana seperti banjir, gelombang panas, hingga tingkat penyebaran penyakit pun tak dapat dihindarkan.

Ini menjadi perhatian Sinergi Foundation saat menginisiasi program Green Kurban. Guna mengatasi perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh deforestasi, Green Kurban telah menanam kurang lebih 27 ribu pohon sejak 2013.

"Pohon dan hutan adalah rumah bagi tiga perempat aneka hayati, sekaligus kunci penanggulangan krisis iklim di bumi. Kami meyakini, menanam pohon adalah solusi permasalahan global ini, sehingga lahirlah program Green Kurban, di mana dari 1 hewan kurban, turut ditanam 1 pohon," tutur Asep Irawan selaku CEO Sinergi Foundation

Asep menuturkan, pemilihan pohonnya pun tak bisa sembarangan. Jika menanam pohon yang salah di lahan yang salah, justru akan memperburuk kerusakan. Sebab itu, selama beberapa tahun ke belakang, Green Kurban menanam pohon bambu dan cemara.

"Kami menanam 6.887 bambu di bantaran sungai Cimanuk dan Citarum, yang memang rawan banjir bandang," kata Asep. Bambu sendiri merupakan pohon yang dapat memitigasi perubahan iklim, mengurangi penggunaan bahan bahan bakar fosil, dan melindungi hutan.

Selain itu, sejak tahun lalu, Green Kurban pun menanam 600 pohon cemara di pesisir pantai Banyuwangi. "Fungsi cemara sangat krusial bagi alam. Dia menjadi 'wind barrier' di kawasan pantai yang rentan terhadap angin kencang dan tsunami. Selain itu, bisa menjadi tempat berkembangnya satwa yang peka dengan tanda bencana alam," kata Asep.

Ia mengharapkan, ada lebih banyak lagi masyarakat yang turut serta dalam gerakan menanam pohon bersama Green Kurban. "Selain mendapat kebaikan ibadah kurban, para pekurban juga telah berkontribusi nyata menolong bumi dari deforestasi," tandasnya. **

×
Berita Terbaru Update