Notification

×

Iklan

Iklan

Kadisdik Jabar Dedi : Akan Ada Tiga Kurikulum Baru Di Tahun Ajaran Baru 2022/2023

Rabu, 23 Maret 2022 | 21:47 WIB Last Updated 2022-03-23T14:47:03Z

Caption : Kepala Kajati Jabar Asep N Mulyana saat menyerahkan buku Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di saksikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat  Dedi Supandi (kanan)

KAB BEKASI.LENTERAJABAR.COM
,-SMA, SMK dan SLB di Jawa Barat mulai tahun ajaran 2022/2023 akan menggunakan tiga kurikulum baru.

Program itu diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Pendidikan (Disdik).

Ketiga kurikulum baru itu terdiri dari, Kurikulum Industri, Kurikulum Jabar Masagi, dan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK).

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat  Dedi Supandi, menjelaskan tiga kurikulum tersebut dinilai penting sebagai bekal bagi siswa.

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan terkait Kurikulum Industri yang akan diterapkan di Jabar, merupakan kerjasama antara pihak Disdik dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar.

“Yang pertama adalah peluncuran Kurikulum Industri. Jadi (kurikulum) ini yang sudah diramu bersama teman-teman dari Kadin. Ternyata kebutuhkan industri itu ada A, B dan C. Itu yang harus kita lindungi,” terang Dedi, di SMK Mitra Industri MM2100, Kabupaten Bekasi, Rabu (23/3/2022).

Menurutnya Kurikulum Industri ini memiliki 18 program, seperti teknik konstruksi dan perumahan, program desain pemodelan dan informasi bagunan, teknik kimia industri, teknik otomotif, teknik ketenaga listrikan dan teknik elektronika.

Di samping itu, nautika kapal penangkap ikan, nautika kapal niaga, agro teknologi pengolahan hasil pertanian, desain komunikasi visual, pengembangan perangkap lunak, teknik jaringan komputer, manajemen perkantoran dan layanan bisnis, akuntansi keuangan dan lembaga, busana, perhotelan, dan juga layanan pariwisata.

Sedangkan mengenai Kurikulum Jabar Masagi, menurut Dedi, kurikulum ini lebih banyak kepada penguatan karakter dan budaya potensi lokal di Jabar. Kurikulum Jabar Masagi ini akan mulai diterapkan di tahun ajaran 2022/2023.

Kata Dedi di hari ini, Rabu (23/3/2022) diluncurkan sebagai bagian dari hasil penggalian budaya dan karakter masyarakat Jabar. Aplikatifnya di bulan Juli 2022.

Sementara itu Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK), merupakan bagian dari sinergitas bersama Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat. Masuk ke mata pelajaran PPKN, nantinya dalam satu pekan akan dilaksanakan dua jam pelajaran.

“Tapi di situ juga ada prakter praktek baik yang diberikan,” kata Dedi.

Adapun peluncuran Kurikulum PAK untuk jenjang SMA, SMK dan SLB ini ditandai dengan penyerahan buku anti korupsi oleh Kepala Kajati Jabar Asep N Mulyana.

Menurut  Dedi, hal tersebut merupakan bagian dari kepedulian dari Kajati Jabar terhadap dunia pendidikan.

“Mudah-mudahan ini bisa mendapatkan dukungan dari semua, kita berharap sekian tahun ke depan generasi kita menjadi generasi yang bebas korupsi,” kata Dedi.

Dirinya juga  mengungkapkan tujuan diberlakukannya kurikulum PAK ini juga, berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter.

Rencananya dari Kajati Jabar akan terjun langsung ke setiap sekolah, menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa maupun siswi.

“Termasuk, ternyata diamanatkan ke dalam presedensial di G20. Jadi di G20 baru diamanatkan, kita hari ini sudah selesai kurikulumnya dan sudah mau diterapkan di tahun ajaran ini,” kata Dedi.

Kepala Kajati Jabar Asep N Mulyana menjelaskan bersama Kadisdik Jabar pihaknya telah menggodok Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK) dengan berbagai macam pendekatan dan mekanisme.

Hal tersebut, kata Asep sudah sampaikan kepada Kadisdik Jabar. Dirinya juga siap turun langsung untuk menjadi pengajar Pendidikan Anti Korupsi di Jabar baik di SMA, SMK maupun SLB.

Dirinya juga memastikan telah memerintahkan jajaran di Kajati Jabar untuk bersinegri bersama Disdik Jabar dalam suksesi Pendidikan Anti Korupsi. Di mana nantinya, pihak Kajati Jabar akan turun langsung menjadi pengajar guna mencetak generasi muda yang anti korupsi.

“Tentu saja berbagai pendekatan dan mekanisme yang berbeda-beda tergantung situasi daerah dan kesiapan anak-anak itu dan tingkat pendidikan mereka,” kata Asep.

Diketahui, dalam kesempatan itu Dedi  juga melakukan peninjauan SMK Mitra Industri 2100 dan produk “teaching factory” dari SMK Kota dan Kabupaten Bekasi. Termasuk melaksanakan penyematan tanda lulusan SMK langsung kerja.

Di kegiatan tersebut Dedi didampingi oleh Edy Purwanto, Kepala Bidang Pembinaan SMK (PSMK) Disdik Jabar.(Red/**)

×
Berita Terbaru Update